Jusuf Kalla Kritik Kebijakan Ekonomi Trump: Dampak Global Akibat Keputusan Tanpa Dasar

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, baru-baru ini menyampaikan kritik pedas terhadap kebijakan ekonomi yang diambil oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam sebuah webinar yang bertajuk "Meet The Leaders", Kalla menyoroti potensi dampak destabilisasi ekonomi global yang diakibatkan oleh keputusan-keputusan Trump yang dianggapnya kurang mempertimbangkan prinsip-prinsip ekonomi yang mendasar.

Kalla secara spesifik menyoroti kebijakan Trump terkait tarif impor. Menurutnya, kebijakan menaikkan tarif impor yang diterapkan Trump tidak didasari pemahaman mendalam tentang ekonomi. Kalla berpendapat bahwa kebijakan tersebut justru membebani konsumen Amerika Serikat dan berkontribusi pada ketidakpastian ekonomi global. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran global akan perlambatan ekonomi, dengan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia hanya sebesar 2,8 persen, angka yang lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya.

"Bahayanya kalau seorang pemimpin tidak mengerti apa yang dikerjakan. Efeknya kena dunia, miliaran orang yang kena akibat kesalahan kepemimpinan yang satu ini," tegas Kalla, menggambarkan kekhawatirannya terhadap konsekuensi jangka panjang dari kebijakan ekonomi yang dianggapnya keliru.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki hubungan dagang dengan Amerika Serikat, turut merasakan dampak dari kebijakan tersebut. Pemerintah AS sempat menetapkan tarif impor sebesar 32 persen untuk beberapa produk asal Indonesia. Kendati demikian, pemerintah AS memberikan jeda selama 90 hari dan membuka peluang negosiasi terkait tarif tersebut. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk bernegosiasi demi mencapai pengurangan tarif, dengan tujuan menjaga daya saing ekspor Indonesia dan mengurangi tekanan ekonomi global yang terus berlanjut.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintahan Trump telah memicu berbagai reaksi dari berbagai negara dan organisasi internasional. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak negatif dari proteksionisme perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi global dan stabilitas rantai pasok internasional. Kritik yang dilontarkan oleh Jusuf Kalla menambah daftar panjang kekhawatiran terhadap arah kebijakan ekonomi yang diambil oleh mantan presiden AS tersebut.