Tembok Pagar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ambrol Akibat Cuaca Ekstrem dan Kondisi Struktur yang Renta

Ambruknya Tembok Pagar Pelabuhan Tanjung Emas: Kombinasi Cuaca Ekstrem dan Struktur yang Menua

Semarang, Jawa Tengah – Tembok pagar di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ambrol pada hari Jumat (24/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, menyebabkan air laut meluap ke area pelabuhan. General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas, Hardianto, menjelaskan bahwa insiden ini disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca ekstrem dan kondisi struktur tembok yang sudah keropos.

Menurut Hardianto, curah hujan tinggi yang tidak lazim untuk bulan Mei, yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau, menjadi pemicu utama. Intensitas hujan yang lebat secara konsisten memperburuk situasi. Bersamaan dengan itu, air pasang laut yang tinggi semakin menambah tekanan pada tembok pagar. Kombinasi kedua faktor ini menyebabkan air laut meluap melewati batas tembok, mengikis fondasi, dan akhirnya menyebabkan ambrolnya struktur tersebut.

"Terjadinya pagar roboh ini karena anomali cuaca. Bulan Mei ini seharusnya sudah kemarau, namun curah hujan masih tinggi. Bersamaan dengan itu, air pasang juga tinggi. Akibatnya, air meluap ke atas tembok, mengikis struktur, dan menyebabkan pagar roboh," ujar Hardianto saat meninjau lokasi kejadian pada Sabtu (24/5/2025).

Selain faktor cuaca, Hardianto juga menyoroti kondisi struktur tembok yang sudah keropos. Ia menduga bahwa usia tembok dan paparan terus-menerus terhadap air laut menyebabkan korosi pada material penopang. Hal ini mengurangi kekuatan tembok secara keseluruhan dan membuatnya rentan terhadap tekanan dari luar.

"Kami menduga bahwa faktor keropos juga berperan dalam kejadian ini. Paparan air laut yang terus-menerus dapat menyebabkan korosi pada material, sehingga mengurangi kekuatan struktur tembok," jelasnya.

Akibat kejadian ini, air laut sempat menggenangi kawasan pos 1 pelabuhan, berdampak pada aktivitas di sekitarnya. Namun, Hardianto memastikan bahwa operasional pelabuhan, termasuk proses bongkar muat barang, tidak terganggu secara signifikan. BPBD Kota Semarang dan BPBD Provinsi Jawa Tengah segera memberikan bantuan berupa pompa air berkapasitas besar untuk menyedot air yang menggenangi area pelabuhan. Proses penyedotan air berlangsung dengan cepat, dan pada pukul 24.00 WIB, air telah surut sepenuhnya.

"Kami berkoordinasi dengan KSOP, BPBD Jateng, dan BPBD Kota Semarang. Kami dipinjami pompa berkapasitas besar untuk menyedot air, sehingga area cepat kering. Operasional pelabuhan tetap lancar," kata Hardianto.

Sebelumnya dilaporkan bahwa sekitar 70 warga terdampak akibat kejadian ini. Sebagian warga sempat mengungsi ke tempat saudara atau bertahan di rumah masing-masing. Lokasi tembok yang ambrol teridentifikasi berada di Kawasan Lamicitra. Insiden serupa pernah terjadi di lokasi yang sama pada tahun 2022 lalu, menggarisbawahi pentingnya evaluasi dan perbaikan infrastruktur di kawasan pelabuhan.

Saat ini, pihak Pelindo sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ambrolnya tembok pagar. Selain itu, perbaikan tembok yang ambrol juga menjadi prioritas utama untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan memastikan keamanan serta kelancaran operasional di Pelabuhan Tanjung Emas.