Eksodus Pemain Asing Hantui Persib Pasca-Gelar Juara, Hodak Ungkap Strategi Klub
Kabar mengejutkan datang dari Persib Bandung, sang juara Liga 1 2024-2025. Sejumlah pilar asing dikabarkan akan meninggalkan tim berjuluk Maung Bandung tersebut. Ciro Alves, Nick Kuipers, dan Kevin Mendoza telah resmi berpamitan, mengindikasikan berakhirnya masa bakti mereka di Bandung. Rumor semakin kencang berhembus dengan nama Tyronne del Pino dan David da Silva yang disebut-sebut akan mengikuti jejak ketiga pemain tersebut.
Menanggapi situasi ini, Pelatih Persib, Bojan Hodak, memberikan pernyataan terkait rumor transfer yang melibatkan sejumlah pemainnya. Ia mengakui adanya potensi perubahan dalam skuad, namun menegaskan komitmen klub untuk mempertahankan sebagian besar pemain yang telah membawa Persib meraih gelar juara. Meskipun demikian, Hodak menyadari bahwa keputusan akhir akan sangat bergantung pada kondisi finansial klub.
"Rumor itu selalu ada," ujar Hodak, "Sebagai juara, kami tentu ingin mempertahankan sebagian besar pemain. Namun, semua kembali lagi pada anggaran yang tersedia."
Hodak menjelaskan bahwa keberhasilan meraih gelar juara otomatis akan meningkatkan nilai kontrak para pemain. Persib, yang dikenal memiliki manajemen yang solid dan finansial yang sehat, tetap memiliki batasan anggaran yang harus dipatuhi.
Saat ini, Persib tengah melakukan investasi besar dalam pengembangan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang akan dikelola oleh klub selama 30 tahun. Proses renovasi dan perbaikan stadion berkapasitas 38 ribu penonton itu akan membutuhkan dana yang signifikan. Selain itu, klub juga berencana membangun lapangan latihan khusus dan mempersiapkan program pramusim yang berkualitas. Semua ini, menurut Hodak, memerlukan alokasi anggaran yang besar.
"Kami mengelola stadion dan harus memperbaikinya karena banyak hal yang perlu dibenahi. Kami juga butuh lapangan latihan dan pramusim yang bagus. Semua ini butuh uang," jelas pelatih asal Kroasia tersebut.
Hodak mengungkapkan bahwa klub memiliki target untuk merekrut pemain-pemain berkualitas dengan dana yang terbatas. Hal ini menjadi tantangan tersendiri baginya dalam menyusun tim yang kompetitif untuk musim Liga 1 2025-2026.
Klub tidak bisa gegabah mendatangkan pemain di luar kemampuan finansial. Jika hal itu dilakukan, konsekuensinya adalah keterlambatan pembayaran gaji dan bonus pemain di masa mendatang.
"Kami punya batasan anggaran dan tidak bisa melampauinya. Jika kami mengeluarkan uang melebihi anggaran, dan kemudian gaji terlambat, maka akan timbul masalah," tegas Hodak.
Ia menambahkan bahwa selama ini, Persib berusaha untuk selalu membayar gaji pemain tepat waktu, bahkan bonus pun selalu dibayarkan, meskipun terkadang terlambat. Hal ini, menurutnya, menjadi daya tarik bagi pemain dari klub lain untuk bergabung dengan Persib.
"Tahun ini, saya rasa gaji tidak pernah terlambat, mungkin hanya beberapa hari. Bonus juga selalu dibayarkan. Tidak semua klub di Indonesia melakukan ini."
Namun, Hodak mengakui bahwa dengan status juara dan stabilitas finansial yang dimiliki Persib, banyak klub lain yang tertarik untuk merekrut pemain-pemainnya dengan tawaran gaji yang lebih besar.
"Dengan kami memenangkan dua trofi, semua orang ingin mendatangkan pemain kami. Mereka memberikan penawaran yang jauh lebih besar dari gaji yang kami berikan di sini, dan kami tidak bisa melawannya," pungkas Hodak.