Evaluasi Liga 1: Klub Sepakat Ada Kemajuan, VAR Jadi Sorotan
Liga 1 Mengalami Transformasi Positif, Klub Berikan Apresiasi
Sejumlah petinggi klub Liga 1 menyatakan kepuasannya terhadap penyelenggaraan kompetisi musim ini, dengan menyoroti implementasi VAR, kehadiran wasit asing, dan penataan jadwal yang lebih baik sebagai indikator kemajuan yang signifikan. Meskipun demikian, beberapa aspek seperti kecepatan pengambilan keputusan VAR masih menjadi perhatian.
Azrul Ananda, CEO Persebaya Surabaya, menyampaikan apresiasinya terhadap perubahan nyata yang terjadi di Liga 1. Ia menekankan bahwa realisasi perubahan ini merupakan hasil dari ultimatum PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir kepada operator liga. Kepastian jadwal pertandingan menjadi faktor krusial yang memungkinkan klub untuk melakukan pengelolaan secara profesional, layaknya sebuah perusahaan. Sinkronisasi jadwal dengan agenda tim nasional juga memberikan kepastian bagi klub untuk tidak kehilangan pemain inti saat bertanding.
"Klub sepak bola itu seperti perusahaan. Jika hal ini bisa terus ditingkatkan, maka saya optimistis kita bisa menaikkan kualitas liga Indonesia di level ASEAN dan Asia," ujar Azrul, menekankan pentingnya perbaikan berkelanjutan.
Yeyen Tumena, Direktur Teknik Malut United, menyoroti pentingnya VAR dalam meningkatkan fairness dalam kompetisi. Sebagai klub debutan, Malut United merasakan dampak positif dari penggunaan VAR. Meskipun demikian, ia menggarisbawahi perlunya peningkatan kecepatan dalam pengambilan keputusan VAR, yang seringkali memakan waktu terlalu lama dan mengganggu intensitas pertandingan.
"Walau sering terlalu lama juga melihat VAR-nya. Bisa 4-6 menit pemain tidak bergerak. Mungkin jika lebih cepat lebih baik lagi agar intensitas pertandingan tidak turun setelah checking VAR yang lama," tutur Yeyen.
Kehadiran wasit asing juga mendapatkan apresiasi dari Yeyen, yang melihat mereka membawa ketegasan dan kualitas yang berbeda dalam memimpin pertandingan. Ia berpendapat bahwa pemain lebih menghormati wasit asing, sehingga proses checking VAR dapat berjalan lebih cepat dan tidak mengganggu jalannya pertandingan.
Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan, menambahkan bahwa Liga 1 musim ini berjalan lebih kompetitif. Ia mencatat bahwa status tuan rumah tidak lagi menjadi jaminan kemenangan, yang menunjukkan keseimbangan persaingan yang lebih baik. Faktor VAR, wasit yang kompeten, dan wasit asing berkontribusi pada peningkatan competitive balance ini. Arthur juga menyoroti dampak positif dari sinkronisasi jadwal kompetisi dengan agenda tim nasional, yang memudahkan klub dalam merancang perencanaan dan program kerja.
Namun, Yeyen Tumena memberikan masukan terkait penjadwalan pertandingan setelah jeda karena agenda tim nasional. Ia menyoroti potensi risiko pemain mengalami cedera akibat jadwal padat, dengan 6-7 pertandingan dalam 3 minggu, yang menyebabkan kurangnya waktu pemulihan.
Masukan Terkait Jadwal Pertandingan
- Ketika ada FIFA Matchday dan kompetisi libur, maka akan terjadi tim dipaksa bermain dengan jadwal yang lebih padat.
- Hal ini memunculkan resiko banyak pemain mengalami cedera karena kekurangan waktu recovery.
Secara keseluruhan, evaluasi dari para petinggi klub menunjukkan bahwa Liga 1 telah mengalami kemajuan yang signifikan. Namun, perbaikan berkelanjutan, terutama dalam hal kecepatan pengambilan keputusan VAR dan penjadwalan pertandingan, tetap menjadi fokus untuk meningkatkan kualitas kompetisi di masa depan.