Petugas Haji Sigap Bantu Jemaah Atasi Kendala Koper Tertukar dan Salah Alamat

Petugas Haji Sigap Bantu Jemaah Atasi Kendala Koper Tertukar dan Salah Alamat

Pelaksanaan ibadah haji tahun ini diwarnai dengan tantangan logistik, terutama terkait penanganan koper bagasi milik jemaah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tidak hanya bertugas dalam aspek ritual ibadah, tetapi juga berperan aktif dalam memastikan kenyamanan dan kelancaran urusan administrasi serta logistik para jemaah, termasuk mengurusi koper yang tertukar atau salah alamat.

Perbedaan signifikan antara penerbangan haji dan penerbangan komersial biasa terletak pada penanganan bagasi. Koper-koper besar jemaah haji ditangani secara terpisah oleh petugas bandara dan petugas haji. Jemaah hanya membawa tas kabin saat menuju hotel, sementara koper mereka diangkut menggunakan truk. Dalam proses pengiriman inilah, insiden koper tertukar atau salah alamat kerap terjadi.

Menyadari potensi masalah ini, PPIH telah menyiapkan mekanisme pelaporan dan penanganan yang efektif. Jemaah yang mendapati kopernya tidak sampai di hotel atau tertukar, diimbau untuk segera melapor kepada ketua rombongan atau ketua kloter. Selanjutnya, pihak kloter akan berkoordinasi dengan petugas haji di sektor terkait untuk memulai proses pencarian dan pengantaran koper.

Ikbal Ismail, Ketua Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, menegaskan komitmen petugas haji untuk mengantarkan koper jemaah langsung ke hotel mereka jika belum tiba saat kedatangan. Proses pelacakan dan pengantaran koper yang tertukar melibatkan koordinasi intensif antar petugas. Informasi mengenai koper yang tercecer beserta identitas pemiliknya disebarkan melalui grup WhatsApp petugas haji Daerah Kerja Makkah. Petugas di setiap hotel kemudian melakukan pengecekan untuk menemukan koper yang dimaksud.

Jika koper ditemukan, petugas haji segera melakukan pick up dan mengantarkannya langsung ke kamar jemaah pemiliknya. Sapari, salah satu petugas Pelindungan Jemaah (Linjam) di Sektor 3 Daker Makkah, menjelaskan bahwa tugas mereka adalah menjamin kenyamanan jemaah haji sebagai tamu Allah. Tim Linjam selalu standby dan berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah jemaah secepat mungkin.

Dengan kekuatan sekitar 50 personel Linjam di Sektor 3, mereka melayani sekitar 23 ribu jemaah. Satu unit mobil operasional disiagakan khusus untuk menjemput dan mengantar koper jemaah. Sapari menambahkan, mobil operasional tersebut diprioritaskan untuk melayani keperluan jemaah, bahkan Ketua Sektor pun tidak menggunakannya untuk keperluan pribadi.

Selain menangani koper, petugas Linjam juga sering membantu jemaah yang salah hotel akibat salah naik bus. Mereka menelusuri lokasi jemaah yang tersesat dan mengantarkannya ke kamar yang benar. Sapari menceritakan pengalamannya membantu jemaah yang kesulitan berkomunikasi dan salah hotel. Dengan bantuan teknologi seperti scan barcode dan koordinasi yang baik, mereka berhasil menemukan hotel yang benar, meski sempat salah antar dua kali.

Sapari mengungkapkan kebanggaannya bisa melayani jemaah haji. Baginya, kesabaran adalah kunci utama dalam memberikan pelayanan terbaik. Petugas haji mengutamakan kepentingan jemaah di atas kepentingan pribadi, dengan niat tulus untuk melayani tamu Allah.

Tindakan cepat dan responsif petugas haji ini menunjukkan kesungguhan mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. Mereka tidak hanya menjalankan tugas formal, tetapi juga menunjukkan kepedulian dan empati terhadap kesulitan yang dialami jemaah selama menjalankan ibadah haji.