Kampung Starling: Potret Kehidupan Pedagang Kopi Keliling Madura di Jantung Ibu Kota
Di tengah hiruk pikuk Jakarta Pusat, tersembunyi sebuah permukiman padat bernama Kampung Starling. Terletak di sebuah gang sempit di kawasan Kwitang, Senen, kampung ini menjadi rumah bagi ratusan pendatang, mayoritas berasal dari Madura. Sejak awal tahun 2000-an, mereka mengadu nasib di ibu kota dan membangun komunitas yang erat di tengah keterbatasan.
Kampung Starling, nama yang terinspirasi dari profesi utama warganya sebagai pedagang kopi keliling atau yang populer disebut "Starbucks keliling", menjadi saksi bisu perjuangan hidup para perantau. Rumah-rumah semipermanen berdiri berimpitan di lahan sempit, hanya menyisakan jalan setapak sebagai akses utama. Meski demikian, semangat kekeluargaan dan gotong royong tetap terjaga.
Mayoritas penghuni Kampung Starling adalah pedagang kopi keliling yang setiap hari menjajakan dagangannya di berbagai sudut kota. Mereka datang dari Madura dengan harapan meraih kehidupan yang lebih baik. Wisnu, seorang pedagang kopi yang merantau sejak 2017, menuturkan bahwa ia dan warga lainnya saling membantu dan merasa seperti berada di kampung halaman sendiri. Penghasilan yang didapat memang tidak besar, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi lingkungan di Kampung Starling memang memprihatinkan. Tumpukan sampah yang menggunung dan Kali Ciliwung yang menghitam menjadi pemandangan sehari-hari. Meski demikian, warga tetap berusaha menjaga kebersihan dan ketertiban di lingkungan mereka.
Status legalitas lahan yang mereka tempati juga menjadi pertanyaan. Menurut warga, mereka membayar pajak kepada Bank Indonesia yang lokasinya bersebelahan dengan permukiman mereka. Keberadaan Kampung Starling seolah menjadi ironi di tengah gemerlapnya Jakarta, sebuah potret kesenjangan sosial yang nyata.
Di balik kesederhanaan dan keterbatasan, Kampung Starling menyimpan kisah tentang harapan, perjuangan, dan solidaritas. Komunitas pedagang kopi keliling Madura ini terus bertahan di tengah kerasnya kehidupan ibu kota, membawa aroma kopi dan semangat pantang menyerah ke setiap sudut Jakarta.