Percepatan Hilirisasi Nasional Jadi Fokus Rapat Terbatas Kabinet Prabowo

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas percepatan program hilirisasi nasional. Rapat yang berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, dihadiri oleh sejumlah menteri kabinet dan anggota satuan tugas (satgas) hilirisasi.

Agenda utama rapat adalah menindaklanjuti proyek-proyek prioritas hilirisasi di berbagai sektor strategis. Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa total investasi yang akan digulirkan mencapai hampir 45 miliar dolar AS. Proyek-proyek ini ditargetkan untuk segera memasuki tahap realisasi fisik, dengan dimulainya groundbreaking pada bulan Juni mendatang.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, Menhan Sjafrie Sjamsuddin, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mentan Andi Amran Sulaiman, Menhut Raja Juli Antoni, dan COO Danantara Dony Oskaria. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat realisasi program hilirisasi.

Bahlil menjelaskan bahwa proyek-proyek yang dibahas mencakup hilirisasi nikel dan bauksit, pembangunan kilang (refinery) dan fasilitas penyimpanan (storage), serta pengembangan sektor-sektor strategis seperti perikanan, pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Selain itu, rapat juga membahas pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik sebagai langkah penting menuju kemandirian industri nasional.

Salah satu poin penting yang ditekankan dalam rapat adalah upaya untuk membangun industri baterai yang lebih mandiri. Pemerintah berencana untuk mengembangkan ekosistem baterai tidak hanya untuk mobil listrik, tetapi juga untuk motor listrik. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) dan mendorong transisi energi.

Dalam hal pendanaan, Bahlil menyatakan bahwa sebagian besar pembiayaan proyek diharapkan berasal dari entitas nasional Danantara. Pemerintah juga berupaya untuk mempertahankan kepemilikan saham mayoritas dalam proyek-proyek hilirisasi di tangan negara, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.

"Saya yakinkan bahwa arahan Bapak Presiden Prabowo, ini proyek merah putih. Artinya kita usahakan, maksimalkan agar semua mayoritasnya ada di negara," tegas Bahlil.

Berikut adalah beberapa sektor yang menjadi fokus utama dalam program hilirisasi:

  • Nikel: Peningkatan nilai tambah bijih nikel melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
  • Bauksit: Pengembangan industri alumina dari bauksit untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dan ekspor.
  • Refinery dan Storage: Pembangunan kilang minyak dan fasilitas penyimpanan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.
  • Perikanan, Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan: Pengembangan produk-produk bernilai tambah dari sektor-sektor tersebut.
  • Industri Baterai Kendaraan Listrik: Pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik untuk mendukung transisi energi dan kemandirian industri.

Dengan langkah-langkah percepatan ini, pemerintah berharap program hilirisasi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing industri Indonesia di pasar global.