Duel Hidup Mati di SUGBK: China Siapkan Taktik Khusus Hadapi Indonesia
Tim Nasional China tengah mempersiapkan diri secara intensif jelang pertandingan krusial melawan Tim Nasional Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuat yang dilatih oleh Branko Ivankovic telah memulai pemusatan latihan di Shanghai sejak Jumat, 23 Mei 2025, memanfaatkan jeda kompetisi Liga Super China setelah menyelesaikan pekan ke-13.
Pertandingan yang sangat dinantikan antara Indonesia dan China, yang tergabung dalam Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025. Sebanyak 27 pemain telah dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional China, dengan seluruhnya berasal dari liga domestik.
Menariknya, sebagian besar pemain yang dipanggil, yaitu 24 orang, berasal dari klub-klub yang menduduki peringkat lima besar di Liga Super China. Hal ini menunjukkan bahwa Ivankovic memberikan prioritas pada pemain-pemain yang memiliki performa terbaik di kompetisi domestik.
Walaupun sempat beredar spekulasi mengenai kemungkinan adanya perubahan besar dalam susunan pemain, Ivankovic ternyata memilih untuk tetap mempertahankan mayoritas pemain lama. Hanya ada dua nama baru yang masuk ke dalam skuad, yaitu Liu Ruofan dan Yang Mingyang. Keputusan ini mengindikasikan bahwa pelatih asal Kroasia tersebut ingin menjaga stabilitas dan kekompakan tim.
Pendekatan konservatif yang diambil oleh Ivankovic mencerminkan kehati-hatian dalam menghadapi pertandingan penting ini. Tidak banyak perubahan signifikan yang dilakukan pada aspek teknis dan taktik tim. Namun, Ivankovic diyakini sedang merancang strategi khusus untuk memastikan kemenangan, yang sangat penting bagi kelangsungan perjuangan China di Kualifikasi Piala Dunia.
Pertandingan melawan Indonesia akan menjadi penentu nasib Tim Nasional China di babak kualifikasi. Saat ini, mereka berada di posisi juru kunci klasemen dengan mengumpulkan enam poin dari delapan pertandingan. Mereka tertinggal tiga poin dari Tim Garuda, yang berada di peringkat keempat.
Selain itu, China juga memiliki selisih gol yang jauh lebih buruk, yaitu minus 13, dibandingkan dengan minus enam yang dimiliki oleh Tim Merah Putih. Hal ini semakin menambah tekanan bagi Tim Nasional China untuk meraih kemenangan dengan skor besar.
Ivankovic diperkirakan akan menerapkan skema 4-4-2 diamond di lini tengah untuk meningkatkan daya gedor serangan sejak awal pertandingan. Tujuannya adalah untuk memperkecil selisih gol menjelang pertandingan terakhir di babak kualifikasi.
Namun, jika China berhasil mencetak gol terlebih dahulu, Ivankovic kemungkinan akan melakukan penyesuaian taktik di tengah pertandingan. Formasi diamond dapat diubah menjadi formasi sejajar, atau bahkan menjadi pola 4-2-3-1, yang lebih familiar bagi para pemain dari klub-klub Liga Super China.
Walaupun mengedepankan stabilitas, Tim Nasional China tidak terlepas dari masalah. Dua pemain yang sedang dalam performa puncak, yaitu Lin Liangming dan Xie Wenneng, dipastikan absen dalam pertandingan tandang melawan Indonesia.
Lin harus menjalani tambahan larangan bermain satu pertandingan dari FIFA akibat kartu merah yang diterimanya saat melawan Arab Saudi. Sementara itu, Xie harus absen karena akumulasi kartu kuning.
Namun demikian, ketidakhadiran kedua pemain tersebut tidak mengubah pendekatan Ivankovic, yang tetap mempertahankan kerangka tim utama. Tidak adanya perombakan besar menunjukkan bahwa staf pelatih masih memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kekuatan inti yang ada.
Dengan tekanan yang besar dan status pertandingan sebagai laga hidup mati, Tim Nasional China datang ke Indonesia dengan satu tujuan yang jelas: meraih kemenangan atau tersingkir dari persaingan.
Waktu persiapan yang tersisa di Shanghai akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memantapkan kesiapan fisik dan mental para pemain dalam menghadapi pertandingan panas yang sangat menentukan ini. Kemenangan menjadi harga mati bagi China untuk menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.