Keterlambatan Pasokan Picu Antrean Panjang BBM di Balikpapan, Wali Kota Ultimatum Pertamina

Beberapa waktu lalu, warga Balikpapan mengalami kesulitan dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang berujung pada antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Menanggapi situasi ini, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud, memberikan penjelasan terkait penyebab utama permasalahan tersebut.

Rahmad Mas'ud mengungkapkan bahwa keterlambatan pasokan BBM dari Pertamina, melalui anak perusahaannya Patra Niaga, menjadi faktor utama penyebab antrean panjang di SPBU. Menurutnya, keterlambatan ini disebabkan oleh masalah teknis yang berada di luar kewenangan Pemerintah Kota Balikpapan.

"Setelah kami berkomunikasi dengan Patra Niaga, mereka menjelaskan ada masalah teknis yang menyebabkan keterlambatan suplai BBM. Ini bukan ranah Pemkot, ini urusan Pertamina," ujar Rahmad Mas'ud.

Meski demikian, Rahmad Mas'ud menyadari bahwa keluhan warga terkait kesulitan mendapatkan BBM menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, ia mengambil langkah tegas dengan memberikan ultimatum kepada Pertamina untuk segera mengatasi masalah pasokan.

"Karena warga kami yang kesulitan mencari BBM itu kan Sabtu, Minggu tuh. Senin malamnya sudah disuplai, selesai, Selasa sudah normal sampai dengan sekarang," jelasnya.

Upaya tersebut membuahkan hasil. Pada Senin malam, pasokan BBM mulai didistribusikan ke beberapa SPBU, sehingga pada hari Selasa, kondisi pasokan BBM di Balikpapan berangsur normal.

Rahmad Mas'ud menegaskan bahwa saat ini pasokan BBM untuk warga Balikpapan sudah aman. Ia juga membantah adanya narasi yang menyebutkan terjadi kelangkaan BBM di Balikpapan.

"Cuma ini ada keterlambatan suplai ke beberapa SPBU, itu ada teknis lah. Nanti tanya ke Pertamina. Apa masalahnya sehingga terlambat? Setahu saya BBM-nya ada," tegasnya.

Rahmad Mas'ud juga menjelaskan bahwa sebagian besar BBM jenis Pertamax yang beredar di Balikpapan didatangkan dari luar atau diimpor, karena kilang Balikpapan tidak memproduksi jenis BBM tersebut. Informasi ini penting agar masyarakat memahami asal-usul BBM yang mereka gunakan.

Sebelumnya, warga Balikpapan mengeluhkan antrean panjang di SPBU yang mencapai lebih dari satu kilometer. Beberapa warga bahkan rela menginap di SPBU demi mendapatkan BBM.

Salah seorang warga, Ambran, mengaku baru pertama kali mengalami antrean BBM separah ini selama tinggal di Balikpapan. Ia merasa heran mengapa kota yang memiliki kilang minyak besar justru mengalami kesulitan mendapatkan BBM.

"Balikpapan ini kota minyak, tapi masyarakatnya seperti kelaparan BBM. Entah ke mana perginya minyak kita," keluh Ambran.

Keluhan warga ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Balikpapan dan Pertamina. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengalami kesulitan dalam mendapatkan BBM.