Gempa Bengkulu: Perjuangan Seorang Ibu Melindungi Anaknya di Tengah Reruntuhan

Bencana gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025, telah menyebabkan kerusakan signifikan pada ratusan rumah warga. Di tengah kepanikan dan reruntuhan, muncul kisah-kisah heroik tentang ketahanan dan pengorbanan. Salah satunya adalah kisah Widia Astuti, seorang ibu dari Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, yang dengan berani melindungi anak-anaknya dari reruntuhan bangunan.

Saat gempa mengguncang, Widia bersama suaminya, Merianto, dan putri mereka, Rizka Natasya (10), berusaha menyelamatkan diri keluar rumah. Namun, upaya mereka terhalang karena kunci pintu yang macet akibat guncangan gempa. Mereka terjebak di dalam rumah, sementara dinding-dinding mulai runtuh. Dalam situasi yang mencekam itu, Widia melihat batu bata berjatuhan ke arah putrinya. Tanpa ragu, ia memeluk dan melindungi anaknya dengan tubuhnya sendiri.

"Tak terasa lagi sakit punggung dan kaki dijatuhi batu bata. Saya cuma berpikir agar anak terlindungi," ungkap Widia, menggambarkan insting seorang ibu yang rela berkorban demi keselamatan buah hatinya. Beberapa saat kemudian, dinding rumah mereka roboh total, memberikan jalan keluar bagi keluarga kecil itu untuk menyelamatkan diri. Meski rumahnya kini rata dengan tanah, Widia bersyukur karena ia dan keluarganya selamat.

Akibat gempa ini, 148 rumah mengalami kerusakan berat dan ringan. Pemerintah Provinsi Bengkulu telah merespons dengan cepat untuk membantu para korban. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, turun langsung ke lapangan setelah shalat subuh untuk meninjau dampak kerusakan dan memberikan bantuan kepada masyarakat. Pemerintah berjanji akan membangun kembali rumah-rumah yang rusak dan memberikan perawatan medis bagi warga yang terluka. Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, juga telah berjanji akan membangun kembali rumah Widia yang rusak total.

Kisah Widia Astuti adalah cerminan dari kekuatan cinta seorang ibu dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi bencana. Di tengah kesulitan, ia menunjukkan keberanian dan pengorbanan yang luar biasa untuk melindungi keluarganya.