Nestapa Nirkifli: Hidup Sebatang Kara di Kolong Rumah, Terabaikan di Tanah Leluhur
Di sebuah dusun terpencil di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tersembunyi sebuah kisah pilu tentang seorang pemuda bernama Nirkifli. Di usia yang masih sangat muda, 20 tahun, ia harus menghadapi kerasnya kehidupan seorang diri. Tempat tinggalnya bukan rumah yang nyaman, melainkan kolong sebuah rumah warga, beralaskan tikar lusuh dan dinaungi kelambu yang penuh tambalan.
Nirkifli harus hidup di kolong rumah setelah kematian ayahnya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berlindung dan menyimpan kenangan indah masa kecil, kini telah diambil alih oleh pamannya. Ironisnya, paman yang seharusnya menjadi pelindung, justru menjadi penyebab utama penderitaan Nirkifli.
Kondisi ini diperparah dengan kepergian ibunya yang menikah lagi dan ikut suaminya ke Kalimantan. Sebagai anak kedua dari empat bersaudara, Nirkifli kini harus berjuang sendiri. Adik-adiknya pun terpaksa berpisah dan mencari perlindungan di tempat lain. Sang kakak, Faisal, kini menampung adik perempuannya di Sinjai, sementara si bungsu ikut kerabat merantau ke Sulawesi Tenggara. Keluarga yang dulu utuh, kini tercerai-berai.
Untuk bertahan hidup, Nirkifli hanya mengandalkan pekerjaan serabutan. Kadang ia menjadi buruh pabrik padi, namun penghasilannya tidak menentu. Bahkan, tak jarang ia harus menahan lapar hingga dua hari lamanya. Sepetak sawah warisan orang tua, yang seharusnya bisa menjadi sumber penghidupan, pun ikut raib digondol sang paman.
Kisah Nirkifli akhirnya sampai ke telinga Camat Mare, Andi Hidayat Pananrangi. Setelah mendapat laporan dari warga, Andi Hidayat langsung mengunjungi Nirkifli dan terkejut melihat kondisinya yang sangat memprihatinkan. Kekesalan Andi Hidayat memuncak ketika mengetahui bahwa Nirkifli tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah desa. Ia pun langsung menghubungi kepala desa untuk mempertanyakan hal tersebut.
Pemerintah kecamatan kini berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memberikan bantuan kepada Nirkifli. Harapannya, Nirkifli bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan tidak lagi terlantar di tanah kelahirannya.
Kisah Nirkifli adalah potret buram tentang kemiskinan dan ketidakadilan yang masih menghantui sebagian masyarakat Indonesia. Ia adalah seorang yatim piatu yang terabaikan, berjuang seorang diri di tengah keterbatasan. Semoga, dengan bantuan dan perhatian dari berbagai pihak, Nirkifli bisa bangkit dari keterpurukan dan meraih masa depan yang lebih baik.
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai kondisi Nirkifli:
- Tempat Tinggal: Kolong rumah warga di Dusun Tellongeng, Desa Tellongeng, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.
- Penyebab: Kematian ayah dan pengambilalihan rumah oleh paman.
- Pekerjaan: Serabutan, buruh pabrik padi.
- Kondisi Keluarga: Ibu menikah lagi dan pindah ke Kalimantan, adik-adik terpisah.
- Bantuan: Belum pernah menerima bantuan dari pemerintah desa.
- Upaya Pemerintah: Koordinasi dengan dinas terkait untuk memberikan bantuan.