Pemprov DKI Jakarta Genjot Peningkatan Aksesibilitas Trotoar bagi Penyandang Disabilitas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas fasilitas publik, khususnya trotoar, agar lebih inklusif dan mudah diakses oleh seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui bahwa meskipun telah ada kemajuan, fasilitas trotoar di ibu kota masih belum sepenuhnya memenuhi standar aksesibilitas yang diharapkan.
Dalam sebuah kesempatan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Pramono menekankan pentingnya memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas dalam setiap pembangunan infrastruktur, terutama pedestrian. Ia menyoroti keberadaan jalur pemandu (guiding block) sebagai elemen krusial yang tidak boleh diabaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek. Jalur pemandu ini berfungsi sebagai penunjuk arah bagi penyandang disabilitas netra, membantu mereka berjalan dengan aman dan mandiri.
"Kami sangat memperhatikan aspek disabilitas dalam setiap proyek infrastruktur. Pembuatan pedestrian harus dilengkapi dengan guiding block, ini adalah keharusan," tegas Pramono.
Blok M menjadi salah satu kawasan prioritas dalam penataan trotoar karena perannya sebagai hub transportasi utama di Jakarta. Kawasan ini menghubungkan berbagai rute Transjabodetabek, seperti Alam Sutra-Blok M dan PIK-Blok M, sehingga mobilitas warga dari berbagai wilayah dapat terfasilitasi dengan baik. Proyek penataan trotoar di Blok M mencakup pembangunan pedestrian sepanjang 1,3 kilometer yang terintegrasi dengan fasilitas transportasi publik seperti Transjakarta dan MRT Jakarta.
Selain pembangunan fisik, penataan kawasan Blok M juga melibatkan revitalisasi ruang publik di sekitarnya, termasuk Taman Literasi Marta Christina Tiahahu dan area kuliner. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan inklusif bagi seluruh warga Jakarta. Dengan adanya penataan trotoar yang ramah disabilitas dan revitalisasi kawasan, diharapkan Blok M dapat menjadi contoh kawasan yang inklusif dan berkelanjutan di Jakarta.
Untuk memastikan keberhasilan program ini, Pemprov DKI Jakarta akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi penyandang disabilitas, untuk mendapatkan masukan dan memastikan bahwa fasilitas yang dibangun sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga akan terus digencarkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dan aksesibilitas bagi semua warga.
Rincian Proyek Penataan Trotoar di Blok M:
- Panjang trotoar: 1,3 kilometer
- Integrasi dengan: Transjakarta dan MRT Jakarta
- Revitalisasi kawasan: Taman Literasi Marta Christina Tiahahu dan area kuliner
- Fokus utama: Peningkatan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas
Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama dari semua pihak, Pemprov DKI Jakarta optimis dapat mewujudkan Jakarta sebagai kota yang inklusif dan ramah bagi semua warganya.