Longsor Parah Putuskan Akses Jalan Utama di Krayan Tengah, Warga Terpaksa Tempuh Jalur Ekstrem

Akibat longsor yang terjadi di Jalan Lingkar Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, warga di wilayah Krayan Tengah kini menghadapi tantangan berat dalam beraktivitas sehari-hari. Bencana yang terjadi pada Selasa, 20 Mei 2025 ini, telah memutus total akses jalan utama yang menghubungkan Long Padi dan Long Rungan. Dampaknya, lima desa di Krayan Tengah terisolasi sepenuhnya, memicu kekhawatiran akan krisis ekonomi dan sosial.

Menurut Camat Krayan Tengah, Marjuni, longsor tersebut mengakibatkan jalan selebar 30 meter amblas, menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi siapa pun yang mencoba melintas. "Potensi bahayanya cukup tinggi. Kondisi tepi tebing basah dan licin, sementara di bawahnya jurang. Tidak bisa dibuat jalan darurat," ungkap Marjuni, menggambarkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi warga.

Meniti Tebing Demi Kelangsungan Hidup

Dalam kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan, warga terpaksa mengambil risiko besar dengan meniti sisi tebing yang curam dan licin. Kendaraan mereka ditinggalkan, sementara mereka berjuang melewati medan yang berbahaya demi mencapai tujuan. "Mereka menyeberang dengan jalan kaki, berjalan di sisi tebing. Kendaraan ditinggal," jelas Marjuni, menggambarkan pemandangan yang memprihatinkan.

Dampak Luas Terhadap Kehidupan Masyarakat

Terputusnya akses jalan tidak hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas ekonomi dan logistik. Pasokan bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), serta layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan tidak dapat menjangkau lima desa terdampak, yaitu:

  • Desa Long Rungan
  • Desa Tang Paye
  • Desa Long Kelupan
  • Desa Long Padi
  • Desa Tang Badui

Marjuni menekankan bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, dampaknya akan semakin meluas dan memperburuk kondisi perekonomian masyarakat. Keterlambatan pasokan barang kebutuhan pokok dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga, yang pada akhirnya akan semakin membebani warga.

Kondisi Akses Krayan yang Memprihatinkan

Marjuni mengungkapkan bahwa kondisi akses di Krayan memang sudah menjadi persoalan kronis sejak lama. Jalur distribusi yang ada seringkali sulit dilewati karena kondisi jalan yang ekstrem berlumpur. Kendaraan sering mogok atau rusak, bahkan pengemudi terpaksa bermalam di hutan karena tidak dapat melanjutkan perjalanan.

"Beginilah Krayan. Kita sudah sering suarakan. Kini hanya bisa berdoa agar kondisi Krayan bisa berubah," kata Marjuni, menyuarakan harapan agar pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan perhatian lebih terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah Krayan. Perbaikan akses jalan yang memadai sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.