Kementerian Koperasi Dorong Transformasi Digital Koperasi Desa Melalui Aplikasi Terintegrasi

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) tengah berupaya mempercepat transformasi digital koperasi di seluruh Indonesia, khususnya Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Upaya ini diwujudkan melalui pengembangan dan implementasi aplikasi terintegrasi yang akan menjadi platform utama dalam operasional dan pelayanan koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menekankan pentingnya kolaborasi strategis untuk memajukan sektor koperasi. Dalam pertemuan dengan Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari, Frans Meroga Panggabean, Budi Arie membahas potensi sinergi antara pemerintah dan pihak swasta dalam mengembangkan ekosistem digital koperasi.

"Kolaborasi ini diharapkan dapat mengakselerasi transformasi koperasi desa, memperluas akses layanan, dan meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi di seluruh Indonesia," ujar Budi Arie.

Inisiatif digitalisasi ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang mengamanatkan pemerintah untuk memberikan dukungan kebijakan dan regulasi yang mendorong integrasi layanan keuangan digital dalam koperasi. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan Koperasi Desa Merah Putih dapat mengelola berbagai unit usaha secara lebih efisien dan transparan.

Aplikasi terintegrasi ini akan memungkinkan Kopdes Merah Putih untuk:

  • Mengelola gerai sembako
  • Mengelola apotek
  • Mengelola klinik desa
  • Memantau distribusi logistik
  • Mengelola cold storage

Semua aktivitas ini dapat dipantau secara real-time melalui dashboard pusat yang terukur dan transparan. Selain itu, aplikasi ini juga akan dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung seperti:

  • E-learning
  • QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)
  • E-commerce

Fitur-fitur ini akan memudahkan anggota koperasi, terutama warga desa, dalam memasarkan hasil produksi mereka.

Nasari Group, melalui Nasari Digital (NADI), menawarkan solusi superapp sebagai platform digital terpadu. Aplikasi ini mencakup berbagai fitur pelayanan untuk seluruh unit usaha Kopdes Merah Putih, termasuk pencatatan keuangan, layanan simpan pinjam, etalase produk UMKM, dan pelatihan daring. Frans Meroga Panggabean menekankan pentingnya menerapkan strategi digitalisasi bertahap yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Hal ini mengingat tingkat literasi digital yang berbeda-beda di setiap wilayah.

"Kopdes Merah Putih sebaiknya menerapkan strategi digital bertahap disesuaikan dengan kondisi desa karena literasi digital setiap warga desa kan berbeda. Tapi harus sambil terus mendorong adopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi," ujar Frans.

Frans mengusulkan empat strategi utama dalam digitalisasi koperasi:

  1. Sistem manajemen keanggotaan: Sebagai basis data terpadu untuk mengelola anggota Kopdes Merah Putih.
  2. Aplikasi layanan koperasi dan layanan cloud: Untuk program bisnis berbasis web dan pemerintahan desa, menyediakan akses digital ke semua layanan unit usaha Kopdes Merah Putih.
  3. Dashboard performa bisnis: Untuk memantau kinerja setiap unit usaha Kopdes Merah Putih secara real-time.
  4. Integrasi ekosistem digital: Menghubungkan seluruh unit bisnis Kopdes Merah Putih dalam satu sistem.