FKS Food Sejahtera Incar Pasar Tiongkok di Tengah Ketegangan Perdagangan Global

PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), produsen makanan ringan terkemuka, mengumumkan target ekspansifnya untuk memasuki pasar Tiongkok. Langkah ini diambil di tengah dinamika ketegangan perdagangan global, khususnya antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Ekspansi ke Tiongkok dipandang sebagai strategi kunci untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat portofolio perusahaan pada tahun 2025. Direktur Utama FKS Food Sejahtera, Gerry Mustika, menyatakan bahwa sentimen perang dagang tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja ekspor perusahaan. Hal ini disebabkan karena konflik tarif lebih berfokus pada negara-negara dengan skala ekonomi yang lebih besar.

"Ekspor kami ke Tiongkok berjalan dengan baik, tanpa kendala terkait perang tarif. Informasi yang beredar luas mengenai perang tarif menunjukkan bahwa dampaknya lebih terasa pada negara-negara adidaya," ujar Gerry dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Fokus ekspansi FKS Food Sejahtera pada tahun 2025 mencakup:

  • Perluasan Pasar Domestik: Meningkatkan penetrasi pasar di dalam negeri dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang luas, mencakup sekitar 100.000 outlet aktif.
  • Ekspansi ke Tiongkok: Menjadikan Tiongkok sebagai pasar utama untuk pertumbuhan di luar negeri.
  • Ekspor Terpilih: Melanjutkan ekspor ke negara-negara di Eropa, dengan fokus pada produk-produk tertentu.

Gerry menambahkan bahwa penetrasi pasar domestik tetap menjadi prioritas utama perusahaan. Namun, potensi pasar Tiongkok yang sangat besar tidak dapat diabaikan sebagai mesin pertumbuhan yang signifikan.

Pada kuartal I 2025, AISA mencatatkan kinerja keuangan yang solid dengan peningkatan laba bersih sebesar 222%, mencapai Rp 34,93 miliar dibandingkan Rp 10,85 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bruto juga mengalami kenaikan sebesar 7,8%, mencapai Rp 187.69 miliar.

Penjualan neto perusahaan tercatat sebesar Rp 481,47 miliar, naik 4,5% dibandingkan kuartal I 2024. Kontribusi terbesar berasal dari segmen makanan ringan sebesar Rp 288,78 miliar, diikuti oleh segmen makanan pokok sebesar Rp 192,68 miliar.

Direktur FKS Food Sejahtera, Sukawati Wijaya, menjelaskan bahwa kinerja positif ini didukung oleh efisiensi biaya operasional yang optimal. "Pencapaian laba bruto yang lebih baik merupakan hasil dari efektivitas dan operational excellence, di mana optimalisasi unit operasi dan pengelolaan pasokan bahan baku dan kemasan secara total memberikan kontribusi signifikan," jelas Sukawati.