Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Kolom Abu hingga 1.100 Meter

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Luncurkan Kolom Abu hingga 1.100 Meter

Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan dengan serangkaian erupsi pada Senin, 10 Maret 2025. Berdasarkan data yang dihimpun Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, tercatat 10 kali erupsi terjadi antara pukul 00.00 WIB hingga 07.30 WIB. Erupsi tersebut ditandai dengan semburan abu vulkanik yang mencapai ketinggian bervariasi. Sebanyak enam kali erupsi menghasilkan kolom letusan setinggi 1 kilometer di atas puncak kawah, sementara empat erupsi lainnya menghasilkan kolom abu dengan ketinggian antara 400 hingga 900 meter.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru mencapai puncaknya pada pukul 03.15 WIB, dengan letusan yang melontarkan kolom abu hingga ketinggian 1.100 meter di atas puncak. Letusan-letusan signifikan lainnya terjadi secara beruntun pada pukul 02.04 WIB (1.000 meter), 02.43 WIB, 03.15 WIB, 04.07 WIB, 04.30 WIB, dan 05.22 WIB (semua dengan tinggi kolom abu 1.000-1.100 meter). Arah semburan abu vulkanik umumnya mengarah ke selatan dan selatan barat daya. Petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulisnya mengonfirmasi peristiwa erupsi dan ketinggian kolom abu yang teramati. Data lebih lanjut menunjukkan bahwa dalam 24 jam sebelumnya (Minggu, 8 Maret 2025), tercatat 65 kali erupsi, meskipun beberapa di antaranya tidak teramati secara visual akibat kondisi cuaca berkabut.

Menanggapi peningkatan aktivitas vulkanik ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menegaskan bahwa status Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada. Meskipun demikian, peringatan serius disampaikan kepada masyarakat untuk menghindari sejumlah area berisiko. Aktivitas apa pun dilarang di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, hingga sejauh 8 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjauhi area dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer dari puncak. Ancaman ini diperparah dengan curah hujan tinggi di sekitar Gunung Semeru yang meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.

BPBD Lumajang menekankan kewaspadaan terhadap potensi bahaya sekunder akibat erupsi Gunung Semeru, meliputi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak gunung. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang serta memantau informasi resmi terkait aktivitas Gunung Semeru untuk memastikan keselamatan.

Berikut beberapa poin penting terkait imbauan keselamatan:

  • Zona bahaya 8 kilometer: Dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak 8 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
  • Zona bahaya 500 meter: Dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
  • Potensi lahar: Waspada terhadap risiko banjir lahar akibat curah hujan tinggi.
  • Status Gunung Semeru: Level II (Waspada).
  • Pemantauan terus-menerus: Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.