Sri Mulyani Rombak Jajaran Pimpinan Tinggi Kemenkeu, Posisi Dirjen Pajak dan Bea Cukai Berganti
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan perombakan signifikan dalam jajaran pimpinan tinggi (eselon I) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini. Rotasi jabatan ini mencakup pengisian posisi-posisi strategis, termasuk jabatan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak dan Dirjen Bea Cukai, serta pengisian badan baru yang dibentuk dalam struktur organisasi Kemenkeu.
"Pelantikan untuk seluruh Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Kemenkeu. Ada yang tetap, ada yang rotasi, ada yang baru," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, mengonfirmasi rencana pelantikan tersebut.
Acara pelantikan yang berlangsung tertutup di Aula Mezzanine Kemenkeu dimulai pukul 09.30 WIB. Media hanya diperkenankan untuk mengikuti jalannya acara melalui live streaming dan menunggu di ruang pers yang telah disediakan. Perombakan ini menandai perubahan penting dalam kepemimpinan di beberapa unit strategis Kemenkeu.
Adapun nama-nama pejabat yang dilantik dan menempati posisi kunci antara lain:
- Bimo Wijayanto dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, menggantikan Suryo Utomo.
- Letjen Djaka Budi Utama menduduki kursi Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai, menggantikan Askolani.
- Suryo Utomo dan Askolani akan menempati posisi lain di lingkungan Kemenkeu.
- Febrio Nathan Kacaribu dilantik sebagai Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal.
Selain itu, posisi Dirjen Anggaran yang sebelumnya diisi oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara sebagai pejabat sementara, menyusul penetapan Isa Rachmatarwata sebagai tersangka kasus Jiwasraya, juga akan diisi oleh pejabat definitif.
Perubahan struktur organisasi di Kemenkeu ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 158 Tahun 2024 tentang Kementerian Keuangan, yang merupakan inisiatif sejak era Presiden Prabowo Subianto. Selain pengisian jabatan Dirjen Strategi Ekonomi dan Fiskal, terdapat pula dua posisi lain yang masih kosong dan menjadi fokus pengisian, yaitu:
- Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan
- Kepala Badan Teknologi, Informasi dan Intelijen Keuangan
Pengisian jabatan-jabatan ini diharapkan dapat memperkuat kinerja Kemenkeu dalam menjalankan tugas dan fungsinya, terutama dalam mengelola keuangan negara dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. Perombakan ini juga diharapkan membawa angin segar dan inovasi dalam pengelolaan sektor pajak, bea cukai, dan bidang-bidang lainnya di Kemenkeu.