Ricuh Lahan Parkir RSU Tangsel: Puluhan Anggota Ormas Diamankan Polisi

Konflik Lahan Parkir Berujung Penangkapan Anggota Ormas di Tangerang Selatan

Suasana mencekam menyelimuti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (21/5/2025) malam. Keributan yang melibatkan sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) pecah di area parkir rumah sakit, memicu respons cepat dari aparat kepolisian. Insiden ini diduga kuat dipicu oleh sengketa pengelolaan lahan parkir antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan pihak vendor pemenang lelang.

Menurut keterangan pihak kepolisian, konflik bermula ketika vendor yang memenangkan lelang pengelolaan parkir hendak melakukan pemasangan sistem parkir otomatis di RSUD Tangsel. Tindakan ini ditentang oleh ormas PP yang merasa telah lama menguasai lahan parkir tersebut. Penolakan tersebut berujung pada aksi intimidasi dan kekerasan terhadap pihak vendor, serta perusakan fasilitas parkir.

Kronologi Kejadian

Intimidasi terhadap vendor pengelola parkir oleh ormas PP telah berlangsung sejak Rabu siang. Ketegangan memuncak saat vendor mencoba memasang peralatan parkir. Aksi pemasangan ini dihadang oleh sekelompok anggota ormas PP yang melakukan intimidasi dan tindakan kekerasan. Diduga, dalam insiden tersebut sempat terdengar suara letusan senjata api, meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal ini dari pihak kepolisian.

Tim gabungan dari Subdit Jatanras Polda Metro Jaya dan Polres Tangsel segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Hasilnya, puluhan anggota ormas PP berhasil diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Dari lokasi kejadian, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk mobil dengan atribut ormas dan seragam ormas.

Dugaan Kerugian Negara

Terungkap bahwa pengelolaan lahan parkir di RSUD Tangsel telah diserahkan kepada pihak vendor melalui proses lelang sejak tahun 2017. Namun, ormas PP diduga tetap menguasai lahan parkir tersebut, sehingga retribusi parkir yang seharusnya menjadi pendapatan daerah justru masuk ke kantong pribadi ormas. Akibatnya, RSUD Tangsel dan vendor pemenang lelang mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Kasus ini masih dalam penanganan intensif pihak kepolisian. Puluhan anggota ormas yang diamankan masih menjalani pemeriksaan untuk mengungkap lebih jauh keterlibatan mereka dalam aksi intimidasi, kekerasan, dan dugaan penguasaan lahan parkir secara ilegal. Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas para pelaku yang terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku.