Kekecewaan Garnacho Usai Minimnya Waktu Bermain di Final Liga Europa
Keterbatasan waktu bermain yang diberikan kepada Alejandro Garnacho dalam laga final Liga Europa memicu spekulasi mengenai masa depannya di Manchester United. Pemain sayap muda asal Argentina tersebut secara terbuka mengungkapkan rasa frustrasinya setelah hanya diberi kesempatan bermain selama 20 menit dalam pertandingan melawan Tottenham Hotspur, yang berlangsung di San Mames, Bilbao.
Dalam laga yang digelar pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, Manchester United harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur dengan skor tipis 0-1. Keputusan pelatih Ruben Amorim untuk tidak memasukkan Garnacho sebagai starter dan lebih memilih Mason Mount di lini depan menjadi sorotan. Garnacho baru masuk ke lapangan pada menit ke-71, menggantikan Mount, sebuah keputusan yang tampaknya tidak dapat diterima oleh sang pemain.
Ungkapan kekecewaan Garnacho mencerminkan keraguan tentang perannya di tim. "Saya bermain di setiap babak hingga final, saya sudah membantu tim ... Dan hanya bermain 20 menit hari ini ... entahlah," ujarnya, seperti dikutip dari ESPN. Pernyataan ini mengisyaratkan ketidakpuasan mendalam dan menimbulkan pertanyaan tentang masa depannya di Old Trafford.
Selain menyoroti kekecewaannya terhadap waktu bermain yang terbatas, Garnacho juga menyinggung situasi klub secara umum. "Pertandingan jelas punya pengaruh tapi begitu juga musim ini. Situasi klub ... Tapi saya akan mencoba menikmati musim panas dan melihat apa yang terjadi berikutnya," tambahnya. Kalimat ini semakin memperkuat spekulasi tentang kemungkinan kepindahannya dari Manchester United.
Garnacho, yang masih memiliki kontrak dengan Manchester United hingga 2028, sebelumnya sempat menjadi incaran beberapa klub besar Eropa, termasuk Napoli dan Chelsea, pada bursa transfer Januari lalu. Ketertarikan dari klub-klub tersebut menunjukkan bahwa pemain berusia 20 tahun ini memiliki potensi besar dan dihargai di pasar transfer.
Minimnya waktu bermain yang diberikan oleh pelatih Amorim dapat menjadi faktor pendorong bagi Garnacho untuk mempertimbangkan opsi lain di luar Manchester United. Dengan bakat dan potensi yang dimilikinya, Garnacho tentu ingin bermain secara reguler dan berkontribusi lebih banyak bagi timnya. Keputusan akhir mengenai masa depannya akan sangat bergantung pada bagaimana situasi berkembang dalam beberapa bulan mendatang.
Berikut ini adalah poin-poin yang menjadi sorotan dalam situasi ini:
- Kekecewaan Garnacho: Pemain sayap muda tersebut secara terbuka mengungkapkan rasa frustrasinya setelah hanya bermain 20 menit di final Liga Europa.
- Keputusan Pelatih Amorim: Keputusan untuk tidak memasukkan Garnacho sebagai starter dan lebih memilih Mason Mount menjadi sorotan.
- Spekulasi Masa Depan: Ungkapan kekecewaan Garnacho memicu spekulasi mengenai kemungkinan kepindahannya dari Manchester United.
- Ketertarikan Klub Lain: Napoli dan Chelsea sebelumnya sempat menunjukkan minat untuk merekrut Garnacho pada bursa transfer Januari lalu.
- Kontrak Jangka Panjang: Garnacho masih memiliki kontrak dengan Manchester United hingga 2028.