Kenangan Manis Stefano Cugurra di Surabaya: Laga Persebaya vs Bali United Jadi Penutup Karier di Bali United
Pertandingan antara Persebaya Surabaya dan Bali United pada pekan terakhir Liga 1 musim ini menjadi momen emosional bagi pelatih Stefano Cugurra. Laga yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (23/5/2025) malam itu, menandai akhir masa jabatannya sebagai pelatih kepala Bali United, sekaligus menjadi ajang reuni dengan tim yang pertama kali membawanya ke sepak bola Indonesia, Persebaya Surabaya.
Bagi Teco, sapaan akrabnya, Persebaya bukan sekadar klub. Tim berjuluk Bajul Ijo itu adalah awal mula kariernya di Indonesia. Pada tahun 2003, ia meninggalkan Liga Singapura dan bergabung dengan Persebaya sebagai pelatih fisik. Di kota inilah, kecintaannya pada sepak bola Indonesia tumbuh subur, terutama karena atmosfer fanatik Bonek, suporter setia Persebaya, yang sangat berbeda dari pengalamannya sebelumnya. "Dari sini saya sangat semangat bergabung dengan Persebaya, suporter benar-benar penuh terus waktu kita bermain di Gelora 10 November," kenang Teco.
Tak hanya atmosfer, Teco juga menyimpan kenangan manis saat Persebaya meraih gelar juara pada tahun 2004. Pencapaian itu dirayakannya bersama tim, termasuk Uston Nawawi, yang saat itu masih berstatus pemain dan kini menjadi asisten pelatih Persebaya. "Yang pasti waktu Persebaya juara saya dan Uston ada di tim saat itu. Selalu semangat mendukung tim, saya sama Uston berhasil meraih juara pada tahun 2004. Persebaya sudah lama juga belum juara di Liga 1. Menurut saya harus lebih bersaing lagi di atas," ujarnya.
Laga Persebaya kontra Bali United juga menjadi ajang reuni antara Teco dan Uston Nawawi, dua sahabat lama yang kini akan beradu taktik di pinggir lapangan. "Uston teman saya waktu itu, sebagai pemain dia pemain yang bagus dan saya sangat senang. Karena di Persebaya dulu ada dua pemain terbaik Uston dan Danilo yang mempunyai kualitas di atas rata-rata," kata mantan pelatih Persija Jakarta itu.
Meski berada di ujung masa baktinya bersama Bali United, Teco tetap bertekad memberikan yang terbaik untuk tim Serdadu Tridatu. Namun, hatinya tak bisa melupakan kenangan indah yang terukir di Surabaya. "Sekarang kita menjadi lawan dan hari terakhir sebagai pelatih Bali United, pasti saya ingin memberi yang terbaik untuk tim tapi saya tidak lupa kenangan baik di Kota Surabaya. Termasuk istri saya yang kenal saat di Surabaya," ungkap Teco.
"Saya sangat senang setiap kali datang ke Surabaya karena teman-teman juga sangat welcome," pungkasnya.