Setelah melakukan pencarian intensif selama empat hari, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Penemuan ini mengakhiri penantian dan kecemasan keluarga korban yang telah menanti kabar selama beberapa hari terakhir.

Kedua korban ditemukan dalam kondisi yang masih dapat dikenali, dengan lokasi penemuan yang berdekatan. Korban pertama, yang diduga bernama Yatemi (70), ditemukan pada pukul 15.00 WIB. Selang satu jam kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, korban kedua yang diduga bernama Mesinem (90), juga berhasil ditemukan. Identifikasi awal dilakukan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga yang turut menyaksikan proses evakuasi di lokasi kejadian.

"Alhamdulillah, hingga pukul 17.00 WIB, Kamis (22/05/2025), kedua korban telah berhasil ditemukan," ujar Kasi Ops Basarnas Jawa Timur, Didit Arie Ristandy, di posko Desa Depok. Tim SAR gabungan bekerja keras menembus material longsor yang menutupi area tersebut.

Proses evakuasi dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Setelah berhasil dievakuasi dari timbunan tanah, kedua jenazah dibawa ke titik penjemputan melalui jalur yang aman. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedomo Trenggalek untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh tim Inafis.

Keberhasilan penemuan ini tak lepas dari peran serta anjing pelacak dari Brimob Polda Jatim dan relawan SARDog Malang. Sejak Rabu (21/05/2025), anjing pelacak telah memberikan indikasi lokasi keberadaan korban. Prediksi ini terbukti akurat, membantu tim SAR dalam mempersempit area pencarian dan mempercepat proses penemuan.

Longsor yang terjadi pada Senin (19/05/2025) lalu, telah menimbun tiga rumah dan berdampak pada sepuluh rumah lainnya. Bencana ini terjadi di RT 16, RW 07 Dusun Kebon Agung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. Upaya penanganan pasca-bencana terus dilakukan untuk membantu warga terdampak dan mencegah terjadinya longsor susulan.