PSSI Gandeng Simon Tahamata untuk Perkuat Tim Nasional Indonesia
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional. Pengangkatan ini diumumkan pada 22 Mei 2025, menandai langkah signifikan dalam upaya PSSI untuk meningkatkan kualitas pemain dan memperkuat tim nasional Indonesia.
Simon Tahamata, seorang mantan pemain sepak bola profesional kelahiran Vaught, Belanda, membawa pengalaman dan pengetahuan yang luas ke dalam peran barunya. Sebagai pemain, ia pernah membela klub-klub besar di Belanda, termasuk Ajax Amsterdam, di mana ia bermain dari tahun 1976 hingga 1980. Selain itu, Tahamata juga pernah menjadi bagian dari tim nasional Belanda dari tahun 1979 hingga 1986.
Setelah pensiun sebagai pemain, Tahamata beralih ke dunia kepelatihan dan banyak terlibat dalam pengembangan pemain muda di akademi sepak bola. Ia terakhir menjabat sebagai pelatih tim akademi Ajax Amsterdam dari tahun 2014 hingga 2024.
Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Pemandu Bakat Sepak Bola Nasional, Tahamata akan bertanggung jawab untuk mencari dan merekrut talenta-talenta potensial, baik dari dalam negeri maupun dari kalangan diaspora Indonesia di luar negeri. Ia akan bekerja sama dengan sejumlah nama terkenal di dunia sepak bola, termasuk Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut kedatangan Simon Tahamata dengan antusias. Erick Thohir berharap pengalaman dan keahlian Tahamata dalam pengembangan pemain muda dapat membantu PSSI menemukan pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat timnas Indonesia.
"Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI," kata Erick Thohir.
"Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” lanjutnya.
Penunjukan Simon Tahamata ini sejalan dengan upaya PSSI untuk meningkatkan kualitas tim nasional Indonesia dengan memanfaatkan pemain-pemain keturunan. Saat ini, sebagian besar pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia untuk menghadapi China dan Jepang adalah pemain naturalisasi.