Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Budi Arie Setiadi, dengan tegas membantah segala tuduhan yang mengarah padanya terkait praktik judi online. Dalam pernyataan terbarunya, Budi Arie membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan suap di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait dengan aktivitas ilegal tersebut. Ia menyatakan bahwa narasi yang muncul dalam dakwaan para terdakwa adalah tidak benar dan merupakan upaya untuk mencemarkan nama baiknya.

"Saya tidak tahu menahu soal pembagian suap itu. Ini fitnah dan framing," ujar Budi Arie dengan nada tinggi. Ia menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Kominfo, dirinya justru aktif memberantas judi online dengan menutup ribuan situs dalam waktu singkat.

Lebih lanjut, Budi Arie mengungkapkan adanya indikasi keterlibatan salah satu partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan para bandar judi online. Meskipun tidak menyebutkan nama partai secara spesifik, ia mengisyaratkan bahwa partai tersebut masih memiliki perwakilan di Senayan.

Pernyataan Budi Arie ini tentu saja menimbulkan spekulasi dan pertanyaan. Berikut adalah poin-poin penting dari pernyataan Budi Arie:

• Penolakan Tuduhan: Budi Arie membantah keterlibatannya dalam praktik judi online.
• Pemberantasan Judi Online: Ia mengklaim telah aktif memberantas judi online selama menjabat sebagai Menkominfo.
• Keterlibatan Parpol: Budi Arie menyinggung adanya partai politik di DPR yang bekerja sama dengan bandar judi online.

Pernyataan kontroversial ini tentu akan menjadi sorotan publik dan memicu investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik tudingan tersebut. Mengingat implikasi serius dari judi online terhadap masyarakat dan negara, pengungkapan fakta yang sebenarnya menjadi sangat krusial.

Bantahan Budi Arie ini muncul di tengah maraknya pemberitaan mengenai kasus judi online yang melibatkan sejumlah pejabat dan tokoh publik. Masyarakat menantikan transparansi dan tindakan tegas dari pemerintah dalam memberantas praktik ilegal ini hingga ke akar-akarnya.