Banjir Bandang Landa Banyuwangi, Akses Dua Kecamatan Lumpuh
Banjir Bandang Landa Banyuwangi, Akses Dua Kecamatan Lumpuh
Hujan deras yang mengguyur wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, menyebabkan banjir bandang menerjang Desa Jelun, Kecamatan Licin, pada malam hari. Akibatnya, akses transportasi antara Kecamatan Licin dan Kecamatan Glagah terputus, mengganggu aktivitas warga dan perekonomian setempat.
Luapan air sungai yang meluap ke jalan utama desa menciptakan arus deras yang membahayakan pengguna jalan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan betapa dahsyatnya banjir yang melanda, dengan warga yang berupaya saling mengingatkan dan meminta bantuan dari pihak berwenang.
Petugas kepolisian dari Polsek setempat diterjunkan untuk membantu mengatur lalu lintas dan memastikan keselamatan warga yang terpaksa melintas. Kendaraan yang nekat melintas harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dipandu oleh petugas, mengingat potensi bahaya terseret arus banjir yang kuat.
Menurut penuturan warga setempat, Amung, banjir disebabkan oleh gorong-gorong yang tersumbat, menghambat aliran air ke sungai. Meskipun hujan di Desa Jelun hanya berlangsung sekitar 1,5 jam, wilayah dataran tinggi di sekitarnya telah diguyur hujan sejak siang hari, menyebabkan volume air meningkat drastis dan memicu banjir bandang.
Amung menambahkan bahwa hujan mulai mengguyur Desa Jelun sekitar pukul 17.00 WIB dan reda pada pukul 18.30 WIB. Namun, wilayah Tamansari telah dilanda hujan sejak siang hari, memperparah situasi dan menyebabkan banjir yang lebih besar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi telah merespons kejadian ini dengan mengirimkan tim untuk melakukan penilaian kerusakan dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Pemerintah daerah setempat juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Banjir bandang ini tidak hanya mengganggu aktivitas transportasi, tetapi juga berpotensi merusak infrastruktur dan fasilitas umum lainnya. Upaya penanggulangan dan pemulihan pasca-banjir akan membutuhkan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BPBD, kepolisian, dan masyarakat setempat.
Diharapkan, dengan penanganan yang cepat dan tepat, dampak banjir bandang ini dapat diminimalkan dan aktivitas masyarakat dapat segera pulih kembali.
Selain itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem drainase dan tata ruang wilayah untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga perlu ditingkatkan.
Banjir bandang di Banyuwangi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman alam. Dengan persiapan yang matang dan tindakan yang responsif, kita dapat mengurangi risiko dan dampak bencana yang mungkin terjadi.