Adaptasi Live-Action 'Lilo & Stitch': Nostalgia yang Terjaga, Sentuhan Baru yang Memperkaya
Disney kembali menghadirkan adaptasi live-action dari animasi klasiknya, kali ini giliran Lilo & Stitch. Film yang disutradarai oleh Dean Fleischer Camp ini mencoba menghidupkan kembali kisah persahabatan unik antara seorang gadis kecil asal Hawaii dengan makhluk luar angkasa eksperimen 626. Meskipun banyak mengambil elemen dari film animasi orisinalnya, versi live-action ini menawarkan beberapa sentuhan baru yang memperdalam emosi dan hubungan antar karakter.
Film ini dibuka dengan adegan pelarian Stitch (disuarakan oleh Chris Sanders) yang kemudian mendarat di Bumi dan bertemu dengan Lilo (Maia Kealoha), seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya, Nani (Sydney Elizebeth Agudong). Kehadiran Stitch mengubah hidup Lilo, begitu pula sebaliknya. Adaptasi ini berhasil mempertahankan esensi dari kisah persahabatan yang mengharukan, sambil menambahkan lapisan kompleksitas pada dinamika keluarga Lilo dan Nani.
Salah satu perbedaan mencolok terletak pada pengembangan karakter Nani. Dalam versi live-action ini, Nani digambarkan memiliki ambisi dan impian pribadi yang harus dikorbankan demi merawat Lilo. Konflik internal ini menambah kedalaman pada karakternya dan memperkuat ikatan antara kedua saudara tersebut. Tekanan yang dirasakan Nani untuk membuktikan kemampuannya sebagai wali Lilo juga menjadi sumber ketegangan yang dramatis.
Namun, bukan berarti film ini sepenuhnya sempurna. Versi live-action Lilo & Stitch ini kehilangan sebagian dari keceriaan dan keluwesan yang menjadi ciri khas animasi orisinalnya. Medium live-action, meskipun mampu menampilkan keindahan alam Hawaii dengan sinematografi yang memukau, gagal menangkap ekspresi wajah dan gerakan karakter yang hiperbola seperti dalam animasi. Adegan-adegan komedi yang sangat efektif dalam bentuk animasi, terasa kurang maksimal ketika diadaptasi ke dalam live-action.
Kendati demikian, Lilo & Stitch versi live-action ini tetap menjadi tontonan yang menghibur dan menyentuh. Maia Kealoha berhasil menghidupkan karakter Lilo dengan kepolosan dan semangatnya yang khas. Chemistry antara Kealoha dan Agudong juga terbangun dengan baik, sehingga mampu menyampaikan momen-momen emosional yang mampu menyentuh hati penonton. Kehadiran Stitch yang nakal dan menggemaskan juga menjadi daya tarik utama film ini. Walaupun tidak sepenuhnya melampaui versi animasinya, adaptasi live-action Lilo & Stitch ini tetap layak untuk dinikmati, terutama bagi para penggemar kisah persahabatan yang menghangatkan hati dengan latar belakang eksotis Hawaii dan alunan musik Elvis Presley.