Job Fair 2025: Asa Pencari Kerja di Tengah Tantangan Usia dan Persaingan
Job Fair 2025: Asa Pencari Kerja di Tengah Tantangan Usia dan Persaingan
Gelaran Job Fair 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjadi titik terang bagi ribuan pencari kerja dari berbagai latar belakang. Acara yang berlangsung selama dua hari, 22-23 Mei 2025, di halaman Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, menawarkan lebih dari 53 ribu lowongan kerja dari berbagai sektor industri. Meskipun demikian, tidak sedikit peserta yang mengeluhkan tantangan yang dihadapi, terutama terkait batasan usia dan minimnya jaringan profesional.
Salah seorang peserta, Gilang, seorang warga Jakarta Timur berusia 40 tahun, mengungkapkan pengalamannya dalam mencari pekerjaan sejak kontrak kerjanya sebagai tenaga outsourcing di bidang teknologi informasi tidak diperpanjang. Dengan latar belakang di bidang IT dan pengalaman di bidang pergudangan, Gilang aktif mengikuti berbagai job fair sejak awal tahun 2025. Namun, hingga saat ini, ia belum berhasil mendapatkan panggilan wawancara dari perusahaan manapun.
"Persaingan semakin ketat di usia saya sekarang," keluh Gilang. Ia juga menyinggung pentingnya koneksi atau kenalan di perusahaan yang dilamar. "Saya berharap pemerintah dapat mempertimbangkan penghapusan batasan usia bagi pelamar kerja. Di negara lain, seperti Jepang, pekerja senior masih memiliki kesempatan untuk berkarya. Jika seseorang masih mampu dan produktif, mengapa harus dibatasi oleh usia?"
Saat ini, Gilang menggantungkan hidupnya sebagai pengemudi ojek online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk menafkahi kedua orang tuanya. Ia berharap dapat segera memperoleh pekerjaan tetap yang memberikan stabilitas finansial.
Job Fair 2025 tidak hanya menawarkan lowongan kerja, tetapi juga berbagai fasilitas pendukung bagi pencari kerja. Diantaranya:
- Walk-in interview
- Talk show
- Layanan informasi ketenagakerjaan
- Konseling karier
- TKM Expo yang menampilkan produk wirausaha binaan Kemenaker
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan komitmen pemerintah dalam memfasilitasi para pencari kerja. Kemenaker mengerahkan ratusan pegawai Pengantar Kerja untuk memberikan masukan dan bimbingan langsung kepada para peserta. Selain itu, Yassierli mengajak para pencari kerja untuk memanfaatkan program pelatihan yang tersedia di lebih dari 300 Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia. Program-program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
"Industri saat ini mencari kompetensi, tidak harus melalui pendidikan formal. Manfaatkan teknologi dan bangun portofolio sebanyak mungkin," pesan Yassierli.
Kemenaker juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan kewirausahaan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah pengangguran. Melalui TKM Expo, para wirausahawan binaan Kemenaker berkesempatan untuk memamerkan produk dan mengembangkan jaringan bisnis mereka.
Job Fair 2025 menjadi wadah bagi para pencari kerja untuk bertemu langsung dengan perusahaan dan menggali peluang karir. Meskipun tantangan tetap ada, semangat dan harapan para peserta tetap membara untuk meraih pekerjaan impian dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.