PLN Tanggapi Keluhan Lonjakan Tagihan Listrik Pasca-Lebaran: Konsumsi Ramadan Jadi Faktor Utama
Gelombang keluhan mengenai lonjakan tagihan listrik pasca-Lebaran ramai diperbincangkan di media sosial. Menanggapi hal ini, PT PLN (Persero) memberikan penjelasan terkait faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan tersebut.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti keluhan pelanggan dengan melakukan pengecekan langsung di lapangan. Hasilnya menunjukkan bahwa tarif listrik yang dikenakan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penentuan tarif didasarkan pada kapasitas dan konsumsi listrik masing-masing pelanggan.
Menurut Darmawan, pola penggunaan listrik menjadi penentu utama besaran tagihan. Ia menyoroti bahwa lonjakan konsumsi terjadi selama bulan Ramadan. Peningkatan aktivitas ibadah di malam hari serta penggunaan listrik tambahan saat sahur menjadi pemicu utama kenaikan tagihan.
"Memang pada waktu itu di tengah bulan puasa di mana konsumsi listrik ibadah malam hari meningkat. Juga ada konsumsi listrik tambahan pada saat sahur sehingga ada penambahan konsumsi listrik pada bulan Ramadhan," jelas Darmawan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025).
Keluhan pelanggan mengenai lonjakan tagihan listrik mencuat di platform X (dahulu Twitter). Beberapa pengguna mengungkapkan bahwa tagihan mereka meningkat signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, bahkan mencapai dua kali lipat. Hal ini memicu perdebatan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mengenai transparansi dan keadilan dalam penentuan tarif listrik. PLN pun terus berupaya memberikan penjelasan dan solusi bagi pelanggan yang mengalami masalah serupa.
Berikut adalah beberapa contoh keluhan yang sempat viral:
- Seorang pengguna dengan akun @ri_f** mencuit, "Aku yg biasa 300 an sekarang hampir 600 robu, 300 an itu sebelum dapat potongan yg bulan Januari Februari. Itu paling gede 350, kemarin ngecek hampir 600 ribu."
- Pengguna lain dengan akun @jitha**** menulis, "Demi Allah iyaaa, gw biasa bayar 160-170 perbulan, tiba2 jadi 370rb, kaget banget, padahal pemakaian gw sama kaya bulan2 lalu."
- Akun @m4**** menambahkan, "Bulan feb ada potongan kena 70 an, bulan maret normal kisaran 120. Bulan april gila kaget bener 50% lebih."
PLN mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik, terutama selama bulan-bulan dengan aktivitas tinggi. Pemantauan konsumsi listrik secara berkala juga disarankan agar pelanggan dapat mengontrol penggunaan energi dan menghindari tagihan yang membengkak. Selain itu, PLN membuka saluran komunikasi bagi pelanggan yang ingin berkonsultasi atau menyampaikan keluhan terkait tagihan listrik.