Inggris Menangguhkan Perundingan Dagang dengan Israel Akibat Eskalasi Konflik di Gaza
Gelombang kecaman internasional terhadap operasi militer Israel di Gaza terus berlanjut. Pemerintah Inggris mengambil langkah tegas dengan menangguhkan perundingan perjanjian dagang bebas dengan Israel, menyusul kekhawatiran mendalam atas dampak kemanusiaan dari konflik yang berkecamuk.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menyampaikan pengumuman ini di hadapan parlemen, menegaskan bahwa aksi militer dan kebijakan pemerintah Israel saat ini tidak dapat diterima. Lammy secara khusus menyoroti blokade yang diberlakukan di Gaza, yang menurutnya telah memperburuk situasi kemanusiaan dan memicu potensi kelaparan.
"Perdana Menteri Netanyahu, akhiri blokade ini sekarang dan izinkan bantuan masuk," desak Lammy, mencerminkan kekhawatiran mendalam di kalangan pemerintah Inggris atas kondisi yang memprihatinkan di Gaza.
Langkah penangguhan perundingan dagang bukan satu-satunya tindakan yang diambil Inggris. Pemerintah juga berencana untuk meninjau kembali seluruh kerja sama dalam kerangka "Peta Jalan Bilateral 2030" dengan Israel. Selain itu, Duta Besar Israel telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Inggris untuk menyampaikan protes resmi atas aksi militer dan kebijakan pemerintah Netanyahu.
Inggris juga memperluas sanksi terhadap individu dan kelompok yang terlibat dalam aktivitas pemukiman ekstrem di Tepi Barat. Sanksi ini mencakup pembekuan aset dan larangan perjalanan, yang merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa yang telah diterapkan sejak tahun sebelumnya. Lammy secara pribadi menyaksikan dampak kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim, dan menyatakan keprihatinannya atas impunitas yang sering mereka nikmati.
- Penangguhan negosiasi perjanjian dagang bebas.
- Peninjauan ulang kerja sama dalam "Peta Jalan Bilateral 2030".
- Pemanggilan Duta Besar Israel.
- Sanksi tambahan terhadap pemukim ekstrem.
Meski mengambil sikap tegas terhadap tindakan pemerintah Israel, Lammy menekankan bahwa Inggris tetap berkomitmen untuk mendukung keamanan rakyat Israel dan menentang segala bentuk antisemitisme. Ia menjelaskan bahwa penangguhan perundingan dagang adalah respons terhadap tindakan pemerintah Netanyahu, bukan terhadap rakyat Israel.
"Kami ingin persahabatan yang kuat dengan rakyat Israel, berdasarkan nilai-nilai bersama. Tapi perang di Gaza sedang merusak hubungan kami dengan pemerintah Anda," kata Lammy.
Inggris terus menyerukan solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah. Lammy menegaskan bahwa rakyat Israel berhak hidup dalam perbatasan yang aman dan diakui, sementara rakyat Palestina juga berhak memiliki negara sendiri yang merdeka, aman, dan bermartabat.
Keputusan Inggris ini mencerminkan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mengakhiri blokade di Gaza dan menghentikan eskalasi kekerasan. Serangan militer terbaru Israel, yang diluncurkan dengan tujuan menguasai seluruh wilayah Gaza, telah memicu kekhawatiran mendalam di kalangan komunitas internasional, termasuk Inggris, yang mendesak Israel untuk memprioritaskan keselamatan warga sipil dan membebaskan para sandera.