Serangan Drone Guncang Moskow, Aktivitas Penerbangan Lumpuh
Gelombang serangan pesawat tanpa awak (drone) dilaporkan menyasar ibu kota Rusia, Moskow, pada hari Kamis (22/5), menyebabkan gangguan signifikan terhadap lalu lintas udara di wilayah tersebut. Insiden ini memicu respons cepat dari sistem pertahanan udara Rusia dan berdampak pada operasional beberapa bandara utama di kota tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menangkis serangan masif yang melibatkan lebih dari seratus drone Ukraina. Dalam pernyataan resminya, kementerian menyebutkan bahwa sejumlah besar drone berhasil dihancurkan atau dicegat oleh sistem pertahanan udara, termasuk 35 drone yang mengarah ke Moskow. Pihak berwenang Rusia masih menyelidiki dampak dari jatuhnya puing-puing drone di beberapa lokasi.
Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, melalui saluran Telegram pribadinya, mengonfirmasi adanya insiden tersebut dan menyatakan bahwa tim layanan darurat telah dikerahkan ke lokasi-lokasi jatuhnya puing drone. Pihak berwenang belum memberikan rincian lengkap mengenai kerusakan atau korban jiwa akibat serangan ini.
Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan balasan dengan mengerahkan ratusan drone ke wilayah Ukraina pada malam yang sama. Menurut klaim Ukraina, sebagian besar drone Rusia berhasil ditembak jatuh, diredam secara elektronik, atau hilang. Serangan drone telah menjadi taktik umum yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam konflik yang berkepanjangan ini.
Sebagai dampak langsung dari serangan drone di Moskow, otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsiya, memutuskan untuk menghentikan sementara operasional penerbangan di beberapa bandara utama di kota tersebut. Bandara-bandara yang terkena dampak termasuk Sheremetyevo, Vnukovo, Domodedovo, dan Zhukovsky. Penutupan bandara menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan, yang berdampak pada ribuan penumpang.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun, dan kedua belah pihak terus menggunakan drone sebagai senjata utama. Meskipun Moskow jarang menjadi sasaran serangan drone, intensitas serangan baru-baru ini menunjukkan peningkatan eskalasi dalam konflik tersebut. Perang ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa yang besar, pengungsian massal, dan kerusakan infrastruktur yang meluas di Ukraina timur dan selatan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berulang kali menolak seruan untuk gencatan senjata tanpa syarat, dan menegaskan bahwa Rusia akan terus mencapai tujuan militernya di Ukraina. Rusia saat ini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea, yang dianeksasi pada tahun 2014.
Dampak pada Penerbangan:
- Penutupan sementara bandara Sheremetyevo, Vnukovo, Domodedovo, dan Zhukovsky
- Penundaan dan pembatalan penerbangan
- Gangguan perjalanan bagi ribuan penumpang
Situasi Konflik:
- Serangan drone menjadi taktik umum
- Eskalasi konflik di Moskow
- Penolakan gencatan senjata oleh Presiden Putin