Alfamart Catat Kenaikan Pendapatan Signifikan di Tahun 2024, Bagikan Dividen Rp 1,4 Triliun
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) mengumumkan kinerja keuangan yang menggembirakan untuk tahun 2024, dengan pendapatan bersih konsolidasian mencapai Rp 118,23 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,36% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 106,94 triliun.
Menurut Corporate Secretary Alfamart, Tomin Widian, peningkatan pendapatan ini berdampak positif pada laba bruto perusahaan, yang naik 9,97% menjadi Rp 25,37 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan ekspansi jaringan gerai Alfamart.
-
Ekspansi Gerai yang Agresif Pada akhir tahun 2024, Alfamart berhasil membuka 1.033 gerai baru, melampaui target awal perusahaan yaitu 1.000 gerai. Dengan penambahan ini, total gerai Alfamart mencapai 20.120 unit. Secara keseluruhan, jaringan ritel perusahaan, termasuk entitas anak, mencapai 23.277 gerai yang tersebar di berbagai lokasi strategis, termasuk wilayah-wilayah berkembang di luar Jawa yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
-
Penurunan Laba Bersih Akibat Kenaikan Biaya Operasional Meskipun pendapatan dan laba bruto meningkat, laba bersih Alfamart mengalami penurunan sebesar 7,92%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan laba bruto. Akibatnya, laba bersih Alfamart untuk tahun 2024 tercatat sebesar Rp 3,15 triliun.
"Penurunan laba usaha di tahun 2024 terutama disebabkan oleh kenaikan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan laba bruto," jelas Tomin Widian dalam Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Alfamart di Alfa Tower, Tangerang, Kamis (22/5/2025).
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada tahun 2024 mencapai Rp 3,15 triliun, sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar 7,5%.
-
Pembagian Dividen Tunai Meskipun terjadi penurunan laba bersih, Alfamart tetap berkomitmen untuk memberikan nilai kepada pemegang saham. Perusahaan berencana membagikan dividen tunai sebesar 45% dari laba bersih, atau sekitar Rp 1,4 triliun. Dividen per lembar saham ditetapkan sebesar Rp 34,11.
"Dividen, jadi dari RUPS setelah kita putuskan, yaitu pay out ratio kurang lebih 45%. Dividen per sahamnya itu Rp 34,11. Ya dengan total di Rp 1,4 triliun," kata Tomin.
Kinerja Alfamart di tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid dan ekspansi jaringan gerai yang agresif. Meskipun laba bersih mengalami sedikit penurunan akibat kenaikan biaya operasional, perusahaan tetap berkomitmen untuk memberikan nilai kepada pemegang saham melalui pembagian dividen tunai.