Israel Akan Akhiri Konflik di Gaza Setelah Tiga Tujuan Utama Tercapai

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan komitmennya untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza setelah serangkaian tujuan strategis terpenuhi. Dalam pernyataan pers yang diselenggarakan di Yerusalem, Netanyahu menggarisbawahi tiga misi krusial yang menjadi prasyarat bagi pengakhiran konflik.

Netanyahu menegaskan kesiapannya untuk mengakhiri peperangan dengan persyaratan yang jelas dan tegas, yang esensinya adalah untuk menjamin keamanan nasional Israel. Ia mengecam pihak-pihak yang menyerukan penghentian pertempuran sebelum tujuan-tujuan ini tercapai, dengan menyatakan bahwa seruan tersebut secara implisit mendukung keberlangsungan kekuasaan Hamas di wilayah tersebut.

Secara spesifik, Netanyahu menyebutkan tiga misi utama yang harus dituntaskan di Gaza:

  • Penumpasan Hamas: Melenyapkan kemampuan militer dan politik Hamas secara menyeluruh.
  • Pembebasan Sandera: Memastikan pembebasan seluruh sandera yang saat ini ditawan di Gaza.
  • Restrukturisasi Gaza: Memastikan Gaza berada di jalur yang baru, yang bebas dari ancaman dan kekerasan.

Netanyahu menekankan bahwa operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza dilakukan dengan ketegasan, namun tetap berhati-hati untuk meminimalkan jatuhnya korban di pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Ia meyakinkan publik bahwa penyelesaian misi ini tidak akan memakan waktu bertahun-tahun, namun menolak untuk mengungkapkan rincian rencana atau jadwal operasi militer yang sedang berjalan.

Dalam pernyataannya, Netanyahu juga menyinggung tentang kendali Israel atas seluruh Jalur Gaza setelah selesainya operasi militer intensif. Ia menegaskan perlunya menghindari krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, guna menjaga kebebasan tindakan operasional Israel. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda perang.

Selain itu, Netanyahu menyatakan kesiapannya untuk melakukan gencatan senjata sementara dengan tujuan mengamankan pemulangan para sandera yang ditawan di Gaza. Ia mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 20 sandera yang diyakini masih hidup, dan menegaskan bahwa setiap opsi untuk gencatan senjata yang dapat memfasilitasi pembebasan mereka akan dipertimbangkan dengan serius.