Keterangan Saksi di Pengadilan Ungkap Kedekatan Harun Masiku dengan Mantan Ketua MA
Dalam persidangan yang mengungkap dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR, terungkap informasi mengenai kedekatan antara Harun Masiku, buronan kasus korupsi, dengan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA), Hatta Ali. Keterangan ini muncul dari Saeful Bahri, mantan kader PDIP yang menjadi saksi dalam sidang yang juga menyeret nama Hasto Kristiyanto sebagai terdakwa.
Saeful Bahri, saat memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Kamis (22/5/2025), membenarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Dalam BAP tersebut, terungkap bahwa Harun Masiku seringkali menyebut Hatta Ali dengan panggilan "Opung" atau "Kosong 1", yang mengindikasikan hubungan yang akrab. Bahkan, Harun Masiku disebut pernah mengirimkan foto dirinya bersama Hatta Ali, Hasto Kristiyanto, dan Djan Faridz yang diambil di ruangan Hatta Ali.
Berikut poin-poin penting yang terungkap dalam persidangan:
- Kedekatan dengan Hatta Ali: Saeful Bahri mengkonfirmasi bahwa Harun Masiku mengaku dekat dengan Hatta Ali, mantan Ketua MA, dan sering memanggilnya "Opung".
- Foto Bersama: Harun Masiku pernah mengirimkan foto dirinya bersama Hatta Ali, Hasto Kristiyanto, dan Djan Faridz yang diambil di ruangan Hatta Ali.
- Peran Hasto Kristiyanto: Hasto Kristiyanto didakwa menghalangi penyidikan kasus suap yang menjerat Harun Masiku, termasuk memerintahkan untuk merendam handphone dan bersembunyi di kantor DPP PDIP.
- Suap ke Komisioner KPU: Hasto Kristiyanto juga didakwa menyuap mantan komisioner KPU, Wahyu Setiawan, sebesar Rp 600 juta untuk memuluskan proses PAW Harun Masiku.
Saeful Bahri mengaku tidak mengetahui alasan pasti mengapa PDIP lebih memilih Harun Masiku untuk menggantikan Nazarudin Kiemas sebagai caleg terpilih, dan bukan Riezky Aprilia. Ia hanya mengetahui bahwa Harun Masiku selalu menyampaikan kedekatannya dengan Hatta Ali.
Kasus ini terus bergulir dengan Hasto Kristiyanto sebagai terdakwa atas dugaan menghalangi penyidikan dan memberikan suap. Sementara itu, Harun Masiku masih menjadi buronan dan terus dicari oleh pihak berwajib.