DKI Jakarta Imbau Warga Waspada Kemunculan Kembali COVID-19
Kemunculan kembali COVID-19 di DKI Jakarta sejak awal tahun 2025 mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau masyarakat agar kembali memperketat protokol kesehatan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan mengonfirmasi adanya kasus COVID-19 dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan, terutama bagi warga yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri. Imbauan ini mencakup:
- Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima.
- Melengkapi vaksinasi COVID-19, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan penyakit kronis.
- Menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di negara tujuan.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara aktif melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya. Langkah-langkah preventif yang disarankan kepada masyarakat meliputi:
- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir.
- Menggunakan masker saat mengalami gejala batuk atau pilek, serta saat berada di keramaian.
- Menjaga etika batuk dan bersin.
- Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika merasakan gejala sakit.
Ani Ruspitawati mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Kerjasama dan kepedulian dari seluruh elemen masyarakat dinilai krusial dalam menjaga Jakarta tetap aman dan sehat.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan DKI Jakarta, tercatat 35 kasus positif COVID-19 sejak Januari hingga 20 Mei 2025. Lonjakan kasus tertinggi terjadi pada Januari dengan 25 kasus. Kendati demikian, tidak ada laporan mengenai kasus kematian akibat COVID-19 selama periode tersebut. Dinas Kesehatan juga menegaskan bahwa tidak ada indikasi peningkatan kasus secara signifikan di Jakarta.
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi potensi gelombang COVID-19 di masa mendatang.