Indonesia Pertimbangkan Ekspor Beras ke Malaysia Seiring Surplus Produksi
Optimisme membayangi sektor pertanian Indonesia seiring dengan potensi ekspor beras ke Malaysia. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada beras, membuka peluang untuk berkontribusi pada kebutuhan pangan negara tetangga. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mengekspor hingga 2 ribu ton beras ke Malaysia, dengan mempertimbangkan kondisi ketersediaan pangan nasional yang stabil.
Arief Prasetyo Adi menuturkan, produksi beras nasional yang mencapai 32-33 juta ton, pemerintah merasa tidak perlu melakukan impor beras. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto beberapa kali memberikan izin ekspor beras. Namun, sebelum merealisasikan ekspor beras, pemerintah akan memastikan dua hal utama. Pertama, stabilitas produksi beras dalam negeri. Kedua, ketersediaan cadangan pangan pemerintah yang memadai dan aman. Saat ini, pemerintah tengah fokus memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ekspor akan dipertimbangkan setelah produksi stabil, CBP mencukupi, dan surplus produksi terjamin. Komitmen utama pemerintah adalah membantu negara lain yang membutuhkan, sambil tetap memprioritaskan ketahanan pangan dalam negeri.
Guna mendukung potensi ekspor dan menjaga stabilitas CBP, pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan petani. Edukasi mengenai praktik pascapanen yang baik menjadi kunci untuk memastikan efektivitas penyimpanan dan penyaluran beras cadangan pemerintah. Saat ini, total CBP mencapai 3,7 juta ton, terdiri dari transfer stok tahun 2024 sebesar 1,8 juta ton dan surplus produksi tahun 2025 yang diperkirakan mencapai 8 juta ton. Pemerintah terus berupaya menjaga momentum positif ini untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan berkontribusi pada stabilitas pangan regional.