UNESCO Membantah Terlibat dalam Penghargaan yang Diklaim Diterima Syahrini di Cannes

Klaim penyanyi Syahrini terkait penerimaan penghargaan dari UNESCO di Cannes, Prancis, menuai sorotan publik. Menanggapi hal tersebut, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) melalui kantor regionalnya di Jakarta, mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah keterlibatan mereka dalam pemberian penghargaan tersebut.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Syahrini menyatakan bahwa dirinya hadir di Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dari UNESCO melalui platform "Listen To Her Parole." Pernyataan ini kemudian memicu berbagai pertanyaan dan spekulasi di kalangan warganet dan media.

UNESCO menegaskan bahwa acara di Cannes, di mana Syahrini mengklaim menerima penghargaan, bukanlah acara resmi yang diselenggarakan atau diakui oleh organisasi tersebut. Mereka menjelaskan bahwa meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, hal itu tidak berarti UNESCO secara resmi memberikan penghargaan kepada Syahrini.

"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud," demikian pernyataan resmi dari UNESCO Regional Office di Jakarta. "Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO."

Sebelumnya, aktris senior Christine Hakim memberikan penjelasan terkait kehadiran Syahrini di Cannes. Hakim menyebutkan bahwa Syahrini menerima penghargaan dari United Society Council, sebuah yayasan yang bekerja sama dengan Hermes. Menurut Hakim, yayasan tersebut memilih tokoh publik dari seluruh dunia untuk menerima penghargaan dalam bidang pemberdayaan perempuan (women empowerment), dan tahun ini penghargaan tersebut diberikan kepada Syahrini.

Meski demikian, pernyataan UNESCO ini menimbulkan kebingungan dan pertanyaan baru mengenai penghargaan yang sebenarnya diterima oleh Syahrini di Cannes. Hingga saat ini, belum ada klarifikasi lebih lanjut dari pihak Syahrini terkait hal ini. Media telah berupaya menghubungi pihak Syahrini untuk mendapatkan tanggapan, namun belum ada respons yang diberikan.

Kontroversi ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi dan kehati-hatian dalam mengklaim afiliasi dengan organisasi internasional seperti UNESCO. Pernyataan resmi dari UNESCO ini menjadi penting untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga kredibilitas organisasi tersebut.