Remaja di Karawang dengan Kondisi Genitalia Ambigu Membutuhkan Uluran Tangan untuk Penanganan Medis
Di sebuah rumah sederhana di Karawang, Jawa Barat, seorang remaja berusia 16 tahun bernama AP tengah berjuang menghadapi kondisi medis yang kompleks sejak lahir: genitalia ambigua. Kondisi ini membuat penentuan jenis kelamin AP menjadi tidak jelas, dan kini, sang kakek, Sarta (69), memohon bantuan kepada pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk memberikan cucunya kesempatan mendapatkan penanganan medis yang layak.
Sarta, yang merawat AP sejak bayi setelah kedua orang tuanya berpisah, mengungkapkan keprihatinannya mendalam terhadap kondisi cucunya. Ia berharap AP dapat memiliki kepastian dan menjalani hidup seperti remaja laki-laki pada umumnya. "Harapan saya supaya anak incu saya seperti anak lalaki sebaya, supaya bisa dipercepat. Minta bantuannya Pa Bupati, Pa Dedi," ujar Sarta dengan nada penuh harap di kediamannya yang sederhana.
AP sendiri menunjukkan ciri-ciri fisik seorang laki-laki, seperti jakun, dada yang datar, dan suara yang berat. Sebelumnya, sempat beredar kabar mengenai perubahan alat kelamin AP dari perempuan menjadi laki-laki, yang kemudian mendorongnya untuk mengganti nama dari RA menjadi AP. Saat ini AP duduk di kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun, Sarta meluruskan bahwa kondisi alat kelamin cucunya memang sudah tidak jelas sejak kecil, bukan mengalami perubahan.
Menurut catatan medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, AP didiagnosis dengan hipospadia penoskrotal, bifid skrotum, disorder of sex development (DSD), serta genitalia ambigua. Pemeriksaan medis juga menunjukkan adanya testis, jakun, serta tidak ditemukannya rahim, yang secara medis mengindikasikan jenis kelamin pria.
Keluarga AP sangat berharap adanya uluran tangan dari pemerintah dan pihak terkait untuk membantu AP mendapatkan penanganan medis yang komprehensif. Bantuan ini akan sangat berarti bagi AP untuk mendapatkan kepastian mengenai kondisinya dan merencanakan masa depannya. Kondisi rumah tempat AP tinggal bersama kakek, nenek, dan dua pamannya juga memprihatinkan. Rumah yang terbuat dari bilik bambu itu sebagian sudah jebol dan tidak layak huni.
Kondisi AP ini menjadi perhatian serius dari berbagai pihak.
- Hipospadia penoskrotal: Cacat lahir pada anak laki-laki di mana uretra (saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh) tidak berakhir di ujung penis, melainkan di bagian bawah penis.
- Bifid Skrotum: Kelainan bawaan yang menyebabkan skrotum terbelah.
- Disorder of Sex Development (DSD): Kelainan perkembangan seksual.
- Genitalia Ambigu: Kondisi bayi baru lahir yang alat kelaminnya tidak jelas apakah laki-laki atau perempuan.