Demam karakter AI asal Indonesia, 'Tung Tung Tung Sahur', kini menjangkau kancah internasional. Fenomena unik ini, yang lahir dari kreativitas seorang kreator TikTok bernama @noxaasht, menarik perhatian media asing dan warganet di berbagai belahan dunia.

'Tung Tung Tung Sahur' merupakan representasi visual dari bunyi kentongan yang lazim digunakan untuk membangunkan umat Muslim saat sahur di bulan Ramadan. Karakter ini kemudian diolah menjadi konten absurd bergaya 'AI brainrot' yang justru membuatnya viral. Keunikan dan kesan nyeleneh inilah yang membuat 'Tung Tung Tung Sahur' berbeda dari tren media sosial lainnya.

Popularitas 'Tung Tung Tung Sahur' terbukti dengan kemunculannya di berbagai platform media sosial, bahkan sampai dibuatkan merchandise berupa boneka. Sebuah video yang viral menunjukkan seorang anak perempuan bule dengan gembira memeluk boneka 'Tung Tung Tung Sahur', menandakan daya tarik karakter ini lintas budaya.

Media internasional pun turut menyoroti fenomena ini. Beberapa di antaranya bahkan menjelaskan makna dan asal-usul 'Tung Tung Tung Sahur' sebagai tradisi Ramadan di Indonesia. Situs katalog meme terkemuka, Know Your Meme, juga memasukkan 'Tung Tung Tung Sahur' ke dalam daftar meme 'AI brainrot' populer.

• Hindustan Times Menggambarkan 'Tung Tung Tung Sahur' sebagai sosok silinder yang unik dan memicu rasa penasaran.
• Perfectcorp.com Menjelaskan asal-usul 'Tung Tung Tung Sahur' sebagai tradisi membangunkan sahur di Indonesia.
• The Economic Times Menyoroti popularitas 'Tung Tung Tung Sahur' sebagai representasi selera humor anak muda di media sosial.
• Dexerto Memprediksi bahwa 'Tung Tung Tung Sahur' akan terus eksis di internet meskipun bulan Ramadan telah usai.

Keberhasilan 'Tung Tung Tung Sahur' di kancah internasional menunjukkan bahwa kreativitas lokal mampu menembus batasan budaya dan bahasa. Fenomena ini juga menjadi bukti bahwa konten yang unik, absurd, dan relevan dengan budaya tertentu memiliki potensi untuk menjadi viral dan digemari di seluruh dunia.