Kemenhub Paparkan Faktor-Faktor Pemicu Kenaikan Harga Tiket Pesawat Pasca Pandemi di Depan DPR

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat melonjak setelah pandemi Covid-19. Penjelasan ini disampaikan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F Laisa, dalam rapat bersama Komisi V DPR di Gedung DPR, Jakarta.

Lukman mengungkapkan bahwa kenaikan biaya maintenance komponen pesawat menjadi salah satu penyebab utama. Biaya maintenance resource yang meningkat memaksa maskapai mengeluarkan anggaran lebih besar untuk mengaktifkan kembali pesawat guna memenuhi lonjakan permintaan setelah pandemi. Selain itu, gangguan pada ekosistem suku cadang global juga turut memperparah situasi.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kenaikan harga tiket adalah peningkatan harga kontrak dan fluktuasi nilai tukar dolar AS. Penurunan pada komponen sel pesawat juga menjadi perhatian. Perubahan aturan pencatatan akuntansi, khususnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73 Tahun 2020, mengubah pencatatan pembukuan komponen sel pesawat menjadi penyusutan. Restrukturisasi utang sewa pesawat pasca Covid-19 juga memberikan dampak signifikan.

Menanggapi situasi ini, Kemenhub mengusulkan beberapa perubahan kebijakan terkait tarif angkutan udara, di antaranya:

  • Perubahan formulasi perhitungan tarif yang mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh penerbangan.
  • Penyesuaian tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi, terutama untuk rute-rute jarak pendek.
  • Diferensiasi tarif sesuai kelompok layanan (full service, medium, no frills) hanya diberlakukan untuk tipe pesawat jet, tidak lagi untuk pesawat propeller. Hal ini bertujuan mendorong peningkatan penerbangan dengan pesawat propeller, yang umum digunakan untuk konektivitas di daerah.
  • Penyesuaian tarif batas bawah dari tarif batas atas untuk menghindari predatory pricing dan menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat. Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan harga tiket antara low season dan high season.

Kemenhub terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menstabilkan harga tiket pesawat dan memastikan konektivitas udara tetap terjangkau bagi masyarakat.