OpenAI Gelontorkan Dana Triliunan Rupiah untuk Akuisisi Startup AI Besutan Mantan Desainer Apple

OpenAI Mantapkan Dominasi AI dengan Akuisisi Startup Io Senilai Rp 106 Triliun

OpenAI, perusahaan di balik teknologi kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, baru-baru ini mengumumkan akuisisi strategis terhadap Io, sebuah startup yang didirikan oleh Jony Ive, mantan kepala desain Apple yang dikenal atas kontribusinya dalam mendesain produk-produk ikonis seperti iPhone dan iMac. Nilai akuisisi ini mencapai angka fantastis, yaitu 6,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 106 triliun.

Io sendiri merupakan perusahaan rintisan yang terbilang masih muda, didirikan pada tahun 2024 oleh Jony Ive bersama dengan mantan rekan kerjanya di Apple, yaitu Scott Cannon, Evans Hankey, dan Tang Tan. Berbeda dengan LoveForm, firma konsultan desain yang lebih dulu didirikan oleh Ive, Io fokus pada pengembangan perangkat keras (hardware) berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan dan mempermudah kehidupan sehari-hari.

Ketertarikan OpenAI terhadap Io bukan merupakan hal baru. CEO OpenAI, Sam Altman, diketahui telah menjalin komunikasi dengan Ive sejak tahun 2023, jauh sebelum Io resmi berdiri. Kedekatan personal antara Altman dan Ive, yang sering terlibat dalam diskusi mengenai proyek-proyek inovatif masa depan, menjadi salah satu faktor pendorong akuisisi ini.

Sebelum akuisisi penuh, OpenAI telah memiliki 23 persen saham di Io. Kesepakatan akuisisi ini menuntaskan pembelian sisa 77 persen saham dengan nilai sekitar 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 81,7 triliun). Dengan rampungnya proses akuisisi, seluruh karyawan Io, yang berjumlah sekitar 55 orang dari berbagai divisi seperti hardware engineer, software developer, hingga manufaktur, akan bergabung dengan tim OpenAI.

Kedepannya, OpenAI dan Io berencana untuk memperkenalkan produk AI perdana mereka pada tahun 2026. Desain produk ini akan dikerjakan oleh LoveFrom, firma desain yang juga didirikan oleh Jony Ive. Meskipun detail mengenai produk tersebut masih dirahasiakan, ada spekulasi bahwa produk ini akan memiliki pendekatan yang benar-benar baru dan inovatif dalam memadukan kecerdasan buatan dengan perangkat keras.

Altman memberikan sedikit bocoran bahwa produk yang tengah dikembangkan akan menjadi pendamping bagi pengguna dalam aktivitas sehari-hari. Ia juga menekankan bahwa produk ini tidak akan menggantikan atau bersaing secara langsung dengan smartphone.

Lebih lanjut, Altman mengungkapkan antusiasmenya terhadap produk purwarupa Io yang telah ia coba. Ia meyakini bahwa produk ini mewakili inovasi teknologi yang paling menarik saat ini. Sementara itu, Ive juga menyatakan keyakinannya bahwa teknologi generasi baru yang sedang dikembangkan akan memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.

Akuisisi Io oleh OpenAI menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan tersebut serius dalam mengembangkan dan memperluas cakupan teknologi AI, tidak hanya dalam ranah software tetapi juga hardware. Kolaborasi antara keahlian OpenAI dalam AI dan pengalaman Ive dalam desain diharapkan akan menghasilkan produk-produk revolusioner yang dapat mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.