Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan Terpicu Pelemahan Dolar AS dan Ketidakpastian Global

Harga emas global mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut, mencapai titik tertinggi dalam satu minggu terakhir pada perdagangan hari Kamis. Penguatan harga emas ini dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat di tengah kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dan tensi geopolitik yang meningkat di berbagai belahan dunia.

Di pasar spot, harga emas mengalami kenaikan sebesar 0,7 persen, mencapai 3.312,77 dollar AS per ons. Sementara itu, di Comex New York Exchange, harga emas berjangka juga mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen, mencapai 3.313,50 dollar AS per ons.

Sebelumnya, pada perdagangan hari Selasa, harga emas di pasar spot melonjak sebesar 1,7 persen, melanjutkan tren positif dari hari Senin yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,9 persen. Pelemahan indeks dollar AS sebesar 0,6 persen turut menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, membuat logam mulia ini menjadi lebih terjangkau bagi investor yang memegang mata uang lain.

Di sisi lain, indeks utama Wall Street mengalami penurunan, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami peningkatan. Situasi ini dipicu oleh perhatian investor terhadap perdebatan mengenai RUU pemotongan pajak yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, yang menimbulkan kekhawatiran tentang potensi peningkatan utang negara. Kekhawatiran investor terhadap dampak RUU pajak terhadap defisit anggaran juga menjadi faktor yang memengaruhi pergerakan pasar.

Tiga lembaga pemeringkat kredit utama, yaitu Moody's, Fitch, dan S&P, telah menurunkan peringkat kredit AS, menambah sentimen negatif di pasar. Menurut Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, pasar saat ini berada dalam posisi menunggu, mencari sinyal yang lebih jelas terkait kesepakatan perdagangan dan tarif.

Jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa para ekonom memiliki pandangan yang kurang optimis terhadap prospek ekonomi AS, meskipun ada tanda-tanda meredanya perang dagang dengan China. Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Informasi intelijen mengindikasikan bahwa Israel sedang mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, bahkan ketika pemerintahan Trump sedang melakukan perundingan dengan Iran mengenai program pengayaan uraniumnya.

Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global ini telah mendorong investor untuk mencari aset lindung nilai yang aman, seperti emas. ANZ dalam sebuah catatan menyatakan bahwa penurunan harga emas baru-baru ini diperkirakan akan memicu pembelian investasi, mengingat masih adanya ketidakpastian ekonomi makro dan geopolitik yang signifikan.