Ahok Bernostalgia di Balai Kota, Usulkan Insentif Transportasi Publik kepada Gubernur Pramono Anung
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melakukan kunjungan ke Balai Kota Jakarta pada Rabu (21/5/2025). Kedatangannya kali ini adalah untuk bersilaturahmi dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini, Pramono Anung. Ahok menyebutkan bahwa ini adalah kunjungan pertamanya sejak Pramono Anung menjabat sebagai gubernur.
"Saya baru pertama kali datang sejak Mas Pram menjabat Gubernur. Saya dengar beliau mengubah ruangannya menjadi lebih nyaman. Rumah dinas juga tadi sempat saya lihat," ujar Ahok.
Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyampaikan beberapa masukan terkait dengan pengelolaan kota, khususnya di bidang transportasi dan infrastruktur. Salah satu usulan yang diajukannya adalah pemberian insentif kepada masyarakat yang menggunakan transportasi umum.
Menurut Ahok, pemberian insentif berupa voucher belanja dapat menjadi daya tarik bagi warga untuk beralih menggunakan transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Jika menggunakan transportasi umum, masyarakat bisa mendapatkan hadiah berupa voucher belanja. Ini mungkin bisa diusulkan kepada Pak Gubernur," kata Ahok setelah pertemuannya dengan Pramono di Balai Kota.
Usulan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan Gubernur Pramono Anung yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu.
Ahok menilai bahwa kebijakan ini adalah contoh yang baik bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Kebijakan itu bagus. Kalau perlu, berikan hadiah agar masyarakat semakin tertarik naik transportasi umum, contohnya dengan voucher belanja," imbuhnya.
Selain itu, Ahok juga menyoroti pentingnya digitalisasi sistem parkir di Jakarta. Menurutnya, sistem parkir yang sepenuhnya digital akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan.
"Sistem parkir minimal harus digital, agar tercatat dengan baik dan bersifat nontunai," jelasnya.
Ahok juga menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai gubernur, di mana ia telah mencoba menerapkan sistem digital di beberapa lokasi parkir. Ia berharap Pramono dapat melanjutkan dan meningkatkan inisiatif tersebut.
"Dulu kami sudah pernah mencoba. Sekarang mungkin bisa dibuat lebih canggih lagi," ujarnya.
Pembicaraan antara keduanya juga menyentuh mengenai masalah tiang-tiang monorel yang mangkrak di Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika (Senayan).
Ahok menyarankan agar tiang-tiang tersebut segera ditangani jika memang merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kalau memang milik Pemprov DKI Jakarta, mungkin bisa dipotong. Tapi saya tidak tahu pasti statusnya," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok menegaskan bahwa ia tidak ingin ikut campur dalam kelanjutan proyek monorel tersebut. Ia hanya memberikan saran agar tiang-tiang tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
"Bisa dipotong atau diberi tanaman, saya tidak tahu. Saya sudah tidak ikut campur," tegasnya.
Di luar urusan kebijakan, Ahok juga bernostalgia saat mengunjungi ruang kerja lamanya. Ia memuji penataan ruang kerja yang sekarang yang dinilainya lebih nyaman oleh Gubernur Pramono Anung.
"Saya masuk ke ruangannya, dan suasananya sangat berbeda. Rasanya seperti di rumah, kantornya jadi nyaman. Penataan ruangannya bagus, beliau memang punya selera," ungkap Ahok.
Setelah pertemuan tersebut, Ahok menyatakan optimis bahwa Gubernur Pramono Anung akan memenuhi janji-janji kampanyenya saat Pilkada Jakarta 2024.
"Saya yakin beliau akan memenuhi semua janji kampanyenya," ujarnya.
Salah satu janji kampanye yang diyakini akan direalisasikan oleh Pramono Anung adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta.
"Beliau juga berkomitmen untuk meningkatkan PAD. Kami tidak banyak bicara soal politik, lebih banyak diskusi tentang pekerjaan," pungkas Ahok.