Gunung Semeru Kembali Bergejolak, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter
Gunung Semeru, gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada pagi hari ini. Erupsi yang terjadi menyebabkan kolom abu membumbung tinggi ke angkasa.
Menurut laporan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, erupsi terjadi pada pukul 06.17 WIB. Ketinggian kolom letusan teramati mencapai sekitar 700 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terlihat mengarah ke barat daya dan barat. Erupsi ini terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 140 detik.
Sebelumnya, aktivitas serupa juga tercatat pada pukul 05.34 WIB. Erupsi pertama ini menghasilkan kolom letusan setinggi kurang lebih 600 meter di atas puncak (4276 mdpl). Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, juga mengarah ke barat. Erupsi pertama ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 154 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi terkait status Gunung Semeru yang saat ini berada pada Level II atau Waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Selain itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga harus steril dari aktivitas manusia, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga perlu diwaspadai di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan oleh masyarakat:
- Tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak.
- Tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
- Tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru.
- Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan mematuhi semua rekomendasi yang diberikan demi keselamatan bersama. Situasi Gunung Semeru terus dipantau secara ketat oleh PVMBG untuk mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin timbul.