Proyeksi APBN 2026: Alokasi Dana Pendidikan Capai Rp 761 Triliun, Fokus pada Peningkatan Kualitas dan Akses
Pemerintah Indonesia tengah merancang alokasi anggaran pendidikan yang signifikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026. Proyeksi anggaran yang tengah dibahas berkisar antara Rp 727 triliun hingga Rp 761 triliun. Besaran final anggaran ini akan ditetapkan setelah melalui pembahasan lebih lanjut dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bahwa alokasi anggaran pendidikan tersebut ditujukan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu tinggi dan berdaya saing global. Fokus utama adalah peningkatan akses terhadap pendidikan berkualitas, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu. Strategi yang akan ditempuh meliputi:
- Penguatan Sekolah Unggulan: Pemerintah akan meningkatkan kualitas dan fasilitas sekolah-sekolah unggulan yang sudah ada, serta mendorong pendirian sekolah-sekolah unggulan baru di berbagai daerah.
- Pengembangan Sekolah Rakyat: Program Sekolah Rakyat akan diperluas untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada anak-anak putus sekolah dan mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan formal. Program ini diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
- Perbaikan Infrastruktur Pendidikan: Alokasi anggaran juga akan digunakan untuk memperbaiki dan memodernisasi sarana dan prasarana pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk pembangunan ruang kelas baru, laboratorium, dan perpustakaan.
- Peningkatan Partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Perguruan Tinggi: Pemerintah akan berupaya meningkatkan angka partisipasi anak-anak dalam program PAUD dan mendorong lebih banyak siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
- Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar: Program pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dan dosen akan diperluas untuk meningkatkan kualitas pengajaran di semua tingkatan pendidikan.
- Penguatan Pendidikan Vokasi: Pemerintah akan memperkuat pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Selain itu, pemerintah juga berencana meluncurkan program Sekolah Garuda, yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan berkualitas di bidang sains dan teknologi, terutama bagi siswa dari kalangan menengah ke bawah. Program ini akan mencakup dua skema:
- Sekolah Garuda Transformasi: Sekolah-sekolah yang sudah ada akan ditingkatkan kualitasnya melalui program pembinaan intensif untuk memperkuat potensi siswa di bidang sains dan teknologi.
- Sekolah Garuda Baru: Sekolah-sekolah baru akan dibangun di daerah-daerah yang belum memiliki pendidikan berkualitas tinggi di bidang sains dan teknologi. Kurikulum yang digunakan akan mengacu pada standar nasional dan International Baccalaureate.
Dengan alokasi anggaran pendidikan yang signifikan dan program-program strategis yang komprehensif, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara keseluruhan dan menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.