Banjir Landa Tasikmalaya, Ribuan Rumah Terdampak dan Satu Nyawa Melayang

Hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya mengakibatkan banjir parah di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Bencana ini merendam ribuan rumah dan menyebabkan satu orang meninggal dunia akibat terbawa arus sungai yang deras.

Luapan Sungai Citanduy dan Cikidang menjadi penyebab utama banjir yang melanda empat kampung di Desa Tanjungsari, Sukaresik. Dampak banjir juga dirasakan hingga wilayah Panumbangan, Kabupaten Ciamis. Intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa malam (20/5/2025) hingga Rabu malam (21/5/2025) memperburuk situasi.

Menurut Camat Sukaresik, Asep Nurcahyo, banjir yang terjadi merupakan kejadian musiman yang berulang setiap tahun. Selain merendam 1.011 rumah warga, banjir juga merusak lahan pertanian seluas 53 hektare dan areal perkebunan seluas 36 hektare. Sebanyak 4.122 jiwa terdampak akibat bencana ini.

Korban meninggal dunia adalah seorang lansia bernama Siti Aminah (75), warga Desa Sukaratu, Kecamatan Sukaresik. Diduga, korban terpeleset dan jatuh ke sungai saat mencari ikan di tengah banjir. Upaya penyelamatan tidak berhasil karena derasnya arus sungai.

Warga yang terdampak banjir saat ini mengungsi di posko-posko yang telah disediakan oleh pemerintah. Sebagian warga memilih untuk tinggal sementara waktu di rumah kerabat mereka.

Banjir ini menyebabkan kerugian material yang signifikan. Selain ribuan rumah yang terendam, fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga turut terdampak. Pemerintah daerah telah berupaya melakukan pengerukan sungai, pembuatan sodetan, dan pembentengan, namun luapan air dari kedua sungai masih terjadi.

"Surutnya banjir terbilang cepat apabila hujan reda dan debit airnya sudah mengecil," ujar Asep Nurcahyo.

Sebelumnya, Kampung Bojongsoban, Hegarsari, Cicalung, dan Mekarsari di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, juga mengalami banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter akibat hujan deras.

Kepala Desa Tanjungsari, Amas, bersama warga lainnya melakukan evakuasi terhadap seorang warga yang sakit menggunakan tandu. Proses evakuasi dilakukan di tengah banjir, mengingat akses jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui perahu evakuasi.

Berikut adalah rincian kerusakan dan dampak banjir:

  • Rumah terendam: 1.011 unit
  • Lahan pertanian rusak: 53 hektare
  • Areal perkebunan rusak: 36 hektare
  • Jumlah warga terdampak: 4.122 jiwa
  • Korban meninggal dunia: 1 orang

Pemerintah daerah terus berupaya memberikan bantuan dan melakukan penanganan terhadap warga yang terdampak banjir. Diharapkan, curah hujan segera berkurang dan banjir dapat segera surut.