Aksi Kekerasan di Kalangan Pelajar: Siswa SMK di Jakarta Pusat Jadi Korban Pengeroyokan

Kasus kekerasan kembali mencoreng dunia pendidikan di Jakarta. Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial MNC (17), warga Pademangan Barat, Jakarta Utara, menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah seniornya di wilayah Jakarta Pusat. Kejadian ini memicu keprihatinan dan kekecewaan dari pihak keluarga korban.

Menurut keterangan MN (59), ayah korban, peristiwa tragis ini terjadi setelah MNC menolak ajakan untuk terlibat dalam aksi tawuran. Situasi semakin rumit ketika sebuah senjata tajam jenis celurit tertinggal dan kemudian diambil oleh MNC. Tanpa disangka, MNC menjual celurit tersebut kepada temannya dengan harga Rp 170.000.

Selang satu tahun kemudian, pemilik celurit yang ternyata adalah seorang kakak kelas MNC, menanyakan keberadaan senjata tajam tersebut. Ia meminta ganti rugi sebesar Rp 400.000 kepada MNC. Korban pun berjanji untuk segera memenuhi permintaan tersebut.

Namun, beberapa hari kemudian, MNC justru dibawa ke suatu lokasi dan menjadi korban pengeroyokan oleh sekitar 15 orang seniornya. Tindakan brutal tersebut dilakukan dengan tangan kosong dan bahkan menggunakan batu, menyebabkan MNC mengalami luka-luka.

Merasa tidak puas dengan respons pihak sekolah, MN memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Utara. Laporan tersebut telah diterima pada hari Selasa, 20 Mei 2025. MN berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi anaknya.

Berikut adalah poin-poin penting terkait kasus pengeroyokan ini:

  • Korban adalah siswa SMK berinisial MNC (17).
  • Pengeroyokan dilakukan oleh sekitar 15 orang senior.
  • Motif pengeroyokan diduga terkait dengan celurit yang dijual oleh korban.
  • Korban mengalami luka-luka akibat pukulan dan lemparan batu.
  • Ayah korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Utara.