Banjir Bandang Puncak: Kementerian Pariwisata Pantau Dampak Sektor Pariwisata, Pastikan Kesiapan Libur Lebaran
Banjir Bandang Puncak: Kementerian Pariwisata Pantau Dampak Sektor Pariwisata, Pastikan Kesiapan Libur Lebaran
Bencana banjir bandang yang menerjang kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat pada awal Maret 2025 telah menimbulkan keprihatinan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Meskipun dampak kerusakan infrastruktur dan permukiman cukup signifikan, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kerusakan hotel dan restoran di kawasan wisata tersebut. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, Fadjar Utomo, dalam keterangannya kepada media.
"Kami turut berduka cita atas musibah yang menimpa masyarakat Puncak. Namun, berdasarkan koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Dinas Pariwisata setempat, belum ada laporan kerusakan yang berdampak langsung pada sektor pariwisata," jelas Fadjar. Ia menambahkan bahwa koordinasi terus dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak tersembunyi terhadap fasilitas-fasilitas pariwisata di wilayah tersebut. Tim dari Kemenpar secara aktif melakukan pemantauan dan validasi data untuk memastikan akurasi informasi yang beredar.
Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan bahwa beberapa akses jalan dan jembatan di Puncak terputus akibat banjir bandang. Pemerintah Kabupaten Bogor tengah fokus pada upaya perbaikan infrastruktur tersebut, khususnya untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan selama periode libur Lebaran yang akan datang. Kesiapan menghadapi libur Lebaran menjadi perhatian utama, mengingat Puncak merupakan destinasi wisata favorit.
Antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi menjadi fokus utama Kemenpar. Menyikapi tingginya curah hujan dan potensi bencana yang masih tinggi, sebagaimana peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kemenpar telah menerbitkan dua Surat Edaran (SE). SE pertama ditujukan kepada seluruh pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata, sedangkan SE kedua, yang dikeluarkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, berisi imbauan untuk melakukan risk assessment secara mandiri di setiap destinasi wisata. Panduan Manajemen Krisis Kepariwisataan melalui Permenpar Nomor 10 Tahun 2019 juga menjadi acuan dalam penanganan situasi darurat.
Selain itu, Kemenpar juga memberikan imbauan kepada para wisatawan yang berencana berlibur ke Puncak maupun destinasi wisata lainnya. Penting bagi wisatawan untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui platform resmi BMKG sebelum dan selama perjalanan wisata. Langkah antisipatif ini diharapkan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi selama masa liburan. Kemenpar berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan wisatawan, serta mendukung pemulihan sektor pariwisata di Puncak pascabanjir bandang.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga diinformasikan tengah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat proses pemulihan infrastruktur dan memastikan keamanan wilayah tersebut. Koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat meminimalisir dampak jangka panjang bencana alam ini terhadap perekonomian lokal, khususnya sektor pariwisata.