Amerika Serikat Umumkan Inisiatif Pertahanan 'Golden Dome': Sebuah Era Baru dalam Keamanan Global?
Amerika Serikat mengumumkan rencana ambisius untuk membangun sistem pertahanan rudal berbasis ruang angkasa yang disebut "Golden Dome". Pengumuman tersebut disampaikan oleh Presiden AS, pada hari Selasa, (20/5/2025), menandai langkah signifikan dalam strategi keamanan nasional AS.
Sistem "Golden Dome" dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan rudal balistik pada tahap awal penerbangan mereka, bahkan sebelum memasuki atmosfer bumi. Menurut pernyataan resmi, sistem ini akan memberikan perlindungan yang jauh lebih komprehensif dibandingkan sistem pertahanan rudal yang ada saat ini.
Proyek "Golden Dome" akan diawasi langsung oleh Jenderal Michael Guetlein, Wakil Kepala Operasi Luar Angkasa AS, sementara Jenderal Chance Saltzman, Kepala Angkatan Luar Angkasa AS, menekankan bahwa inisiatif ini akan membawa misi yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh organisasi militer ruang angkasa manapun.
Pemerintah AS telah mengalokasikan dana awal sebesar 25 miliar dolar AS (sekitar Rp 410 triliun) untuk memulai proyek ini. Estimasi total biaya diperkirakan mencapai 175 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.873 triliun). Namun, Kantor Anggaran Kongres AS memperkirakan bahwa biaya sebenarnya dapat jauh lebih tinggi, terutama untuk komponen luar angkasa yang diproyeksikan mencapai 542 miliar dolar AS (sekitar Rp 8.899 triliun) dalam 20 tahun ke depan.
Saat ini, "Golden Dome" masih dalam tahap konsep dan pengembangan, seperti yang diungkapkan oleh Troy Meink, pejabat tinggi Angkatan Udara AS. Namun, potensi kemampuan sistem ini telah memicu perbandingan dengan sistem pertahanan rudal Israel yang terkenal, "Iron Dome".
Perbedaan dengan "Iron Dome"
Perbedaan utama antara "Golden Dome" dan "Iron Dome" terletak pada lokasi penempatan dan jangkauan operasionalnya.
- Iron Dome: Merupakan sistem pertahanan udara berbasis darat yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan menengah. Sistem ini dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, dengan dukungan finansial dari Amerika Serikat.
- Golden Dome: Dengan penempatan di luar angkasa, menawarkan jangkauan yang jauh lebih luas dan kemampuan untuk mencegat rudal pada tahap awal peluncuran. Ini memberikan keunggulan strategis dalam menghadapi ancaman rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat menyerang dari jarak jauh.
"Iron Dome" mengandalkan radar canggih dan perangkat lunak analisis untuk mengidentifikasi dan melacak roket yang mendekat. Sistem ini memprioritaskan ancaman yang dianggap paling berbahaya dan hanya meluncurkan interseptor untuk menghancurkan roket yang diperkirakan akan mengenai wilayah berpenduduk atau infrastruktur penting.
Keefektifan "Iron Dome" telah terbukti dalam melindungi Israel dari serangan roket yang diluncurkan dari Gaza dan wilayah lainnya. Namun, keterbatasannya terletak pada jangkauan dan kemampuannya untuk menghadapi ancaman rudal balistik yang lebih canggih.
"Golden Dome", di sisi lain, berpotensi memberikan lapisan pertahanan tambahan yang signifikan terhadap ancaman rudal balistik yang lebih besar. Dengan kemampuan untuk mendeteksi dan mencegat rudal pada tahap awal penerbangan, sistem ini dapat mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa secara signifikan.
Namun, proyek "Golden Dome" juga menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk biaya yang sangat besar, kompleksitas teknis, dan potensi implikasi geopolitik. Keberhasilan proyek ini akan bergantung pada kemampuan AS untuk mengatasi tantangan ini dan mengembangkan teknologi yang handal dan efektif.
Pengembangan "Golden Dome" menandai pergeseran paradigma dalam strategi pertahanan rudal global. Jika berhasil, sistem ini dapat mengubah cara negara-negara melindungi diri dari ancaman rudal balistik dan menciptakan era baru dalam keamanan internasional.