Kanker Hati: Penyebab, Risiko, dan Pentingnya Deteksi Dini di Indonesia

Kanker hati menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia, menempati urutan ketiga sebagai kanker paling banyak menyerang pria pada tahun 2022, menurut data The Global Cancer Observatory. Penyakit ini ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di organ hati, organ vital yang terletak di bagian kanan atas rongga perut.

Kanker hati primer berasal dari sel-sel hati itu sendiri, sementara kanker hati sekunder atau metastasis terjadi ketika sel kanker dari organ lain seperti usus besar, paru-paru, atau payudara menyebar ke hati.

Gejala dan Faktor Risiko

Pada tahap awal, kanker hati seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, seiring perkembangan penyakit, berbagai gejala dapat muncul, termasuk:

  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri di perut bagian atas
  • Mual dan muntah
  • Perut yang membesar dan terasa penuh
  • Munculnya benjolan di perut kanan atas
  • Kulit dan mata menguning (jaundice)
  • Feses berwarna pucat seperti kapur

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker hati. Faktor-faktor ini meliputi:

  • Infeksi kronis hepatitis B atau hepatitis C
  • Sirosis hati (kerusakan hati kronis)
  • Hemokromatosis (kelebihan zat besi dalam tubuh) dan Wilson’s disease (gangguan metabolisme tembaga)
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD)
  • Paparan aflatoksin (racun yang dihasilkan oleh jamur tertentu)
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penggunaan steroid anabolik jangka panjang
  • Penggunaan jarum suntik bersama

Deteksi Dini dan Penanganan

Deteksi dini memegang peranan penting dalam keberhasilan pengobatan kanker hati. Pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi:

  • USG hati
  • Pemeriksaan marker hepatitis (HBsAg, Anti-HCV, Anti-HBs)
  • Pemeriksaan penanda tumor alfa feto protein (AFP)

Penanganan kanker hati akan disesuaikan dengan stadium kanker, usia pasien, dan kondisi kesehatan secara umum. Beberapa opsi penanganan yang tersedia meliputi:

  • Operasi pengangkatan tumor
  • Operasi transplantasi hati
  • Kemoterapi
  • Radioterapi
  • Terapi ablasi (menggunakan panas, laser, atau alkohol)
  • Embolisasi (memblokir pembuluh darah yang memasok darah ke tumor)

Pencegahan

Langkah-langkah pencegahan kanker hati meliputi:

  • Menjalani pola hidup sehat
  • Mengonsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang diawetkan
  • Menghindari makanan yang mengandung aflatoksin
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
  • Melakukan vaksinasi hepatitis