Habiburokhman: Prabowo Subianto Tidak Mudah Dikendalikan Para Menteri
Partai Gerindra menanggapi saran reshuffle kabinet yang dilontarkan oleh sejumlah pihak. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pandangan yang meremehkan kemampuan Presiden Prabowo Subianto dalam mengelola pemerintahan.
Pernyataan ini disampaikan Habiburokhman sebagai respons terhadap dorongan sejumlah aktivis, termasuk pakar hukum tata negara Feri Amsari, agar Prabowo segera melakukan reshuffle kabinet. Desakan tersebut muncul dalam acara 'Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998' yang diadakan di Jakarta.
Habiburokhman berpendapat bahwa melakukan reshuffle terlalu dini tidak akan produktif. Ia menekankan bahwa masa jabatan sebuah pemerintahan hanya lima tahun, dan terlalu cepat mengganti menteri hanya akan menghambat kinerja kabinet.
Habiburokhman menolak anggapan bahwa Prabowo adalah sosok yang mudah dibohongi atau dimanipulasi oleh para menterinya. Ia menegaskan bahwa para menteri justru merasa sangat berhati-hati dan bahkan tegang saat akan menghadap Prabowo dalam rapat. Hal ini, menurut Habiburokhman, menunjukkan bahwa Prabowo memiliki otoritas dan kendali yang kuat atas kabinetnya.
"Para menteri itu kalau mau rapat dengan Pak Prabowo saja sudah gemeteran kalau ada kesalahan. Saya tahu banget," ungkap Habiburokhman, menggambarkan suasana di internal pemerintahan.
Dengan demikian, Habiburokhman ingin menyampaikan pesan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang kompeten dan tidak bisa diremehkan. Ia memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan para menterinya secara efektif demi mencapai tujuan-tujuan pemerintahan.