Antisipasi Penyakit Hewan Kurban, Yogyakarta Intensifkan Pengawasan Jelang Idul Adha

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) meningkatkan pengawasan terhadap hewan kurban yang diperjualbelikan di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif untuk memastikan hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat layak dan terbebas dari penyakit.

Pengawasan intensif telah dimulai sejak 15 Mei dan akan berlangsung hingga 5 Juni mendatang. Tim dari Dinpertan secara aktif melakukan pemantauan di berbagai lokasi, termasuk peternak lokal dan pasar hewan kurban dadakan atau yang sering disebut 'pasar tiban'. Fokus utama pemantauan adalah untuk mendeteksi dini potensi penyakit hewan menular yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehutanan Dinpertan Kota Yogyakarta, Sri Panggarti, menjelaskan bahwa beberapa penyakit hewan yang menjadi perhatian utama adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), antraks, dan Lumpy Skin Disease (LSD). Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih hewan kurban dan memastikan hewan tersebut memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai bukti telah diperiksa dan dinyatakan sehat oleh petugas berwenang.

Selain pemantauan kesehatan, Dinpertan juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan yang masuk ke Kota Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang tata cara pengawasan lalu lintas hewan, produk hewan, dan media pembawa hewan lainnya. Pemeriksaan antemortem (sebelum penyembelihan) dan postmortem (setelah penyembelihan) juga akan ditingkatkan di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk memastikan daging yang dihasilkan aman dikonsumsi.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinpertan per 19 Mei, terdapat sekitar 600 hewan kurban yang terpantau di Kota Yogyakarta, terdiri dari sapi, kambing, dan domba. Jumlah ini tersebar di 27 titik pantau, meliputi 8 peternak dan 7 pasar tiban. Namun, ketersediaan hewan kurban dari peternak lokal Yogyakarta diperkirakan tidak akan mencukupi kebutuhan selama Idul Adha. Oleh karena itu, pasokan hewan kurban juga akan didatangkan dari daerah lain.

"Kami antisipasi dengan meningkatkan pengawasan lalu lintas hewan dan pemantauan hewan kurban di peternak dan pasar tiban. Hewan kurban dari luar daerah juga harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan," terang Panggarti.

Untuk mendukung kesehatan hewan ternak secara berkelanjutan, Dinpertan Kota Yogyakarta juga rutin melaksanakan pelayanan terpadu kesehatan hewan, termasuk pengobatan, pemberian vitamin, dan obat cacing.

Saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban, Dinpertan akan menerjunkan sekitar 120 personel yang terdiri dari petugas dinas, mahasiswa kedokteran hewan, dan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Mereka akan melakukan pemantauan antemortem dan postmortem di tempat penyembelihan untuk memastikan proses berjalan sesuai standar kesehatan dan kebersihan.

Salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Pramuka, Budi Wardoyo, mengklaim bahwa domba yang dijualnya telah diperiksa oleh petugas Dinpertan dan dinyatakan sehat. Ia juga menyebutkan bahwa sebagian besar domba yang dijualnya berasal dari Wonosobo dan Temanggung.

Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat:

  • Periksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH): Pastikan hewan kurban memiliki SKKH yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan atau instansi terkait.
  • Perhatikan Kondisi Fisik Hewan: Pilih hewan yang terlihat gemuk, tidak cacat, dan memiliki bulu yang bersih dan mengkilap.
  • Periksa Mata dan Hidung: Pastikan mata hewan terlihat cerah dan tidak mengeluarkan air, serta hidung tidak mengeluarkan lendir.
  • Perhatikan Nafsu Makan: Hewan yang sehat memiliki nafsu makan yang baik.
  • Perhatikan Tingkah Laku: Hewan yang sehat terlihat aktif dan responsif.
  • Cukup Umur: Pastikan hewan kurban sudah cukup umur sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan pelaksanaan Idul Adha di Kota Yogyakarta dapat berjalan lancar dan aman, serta menghasilkan daging kurban yang sehat dan berkualitas.